KIJA gandeng 4 investor asing di Tanjung Lesung



JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) telah mengandeng empat investor asing untuk menggarap proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung Banten.

Hyanto Wihadhi, Direktur Utama BWJ mengatakan, keempat investor asing tersebut sudah menandatangani Mou dengan BWJ untuk membangun resort, marina, theme park, dan kompleks olahraga. “Sudah ada empat investor asing yang siap mengembangkan Tanjung Lesung,” Ujar Hyanto pada KONTAN, Rabu (25/2).   Pertama, perusahaan asal Inggris, Corden Sport Academy. Perusahaan ini akan berkerjasama dengan BWJ mengembangkan kompleks olahraga di lahan seluas 5 hektare (ha) denagn total investasi US$ 10 juta atau sekitar Rp 128 miliar (dengan kurs Rp 12.800 per dollar AS).   Selanjutnya, perusahaan asal Singapura, Euro Asia Menagements Pte Ltd akan mengembangkan Theme Park  sekitar 3 ha. Hyanto bilang, harga rata-rata lahan sekitar Rp 3 juta per meter persegi (m2). Itu artinya, investasinya sekitar Rp 90 miliar.   Ketiga, investor asal China akan mengembangkan infrastruktur Marina dan kemaritiman dengan investasi Rp 300 miliar. Terakhir, perusahaan asal Prancis, Eastern Latitudes akan mengembangkan resort dan hotel di atas lahan seluas 2 ha. Menurut Hyanto, rata-rata investasi Rp 10 juta/ m2 sehingga total investasi sekitar Rp 200 miliar. Dengan demikian, total investasi asing di KEK tanjung Lesung mencapai Rp 718 miliar.   Selain investor asing, BWJ juga telah menandatangani Mou dengan dua investor lokal yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) dan PT Pelindo II.  Telkom akan mengembangkan cyber optik di kawasan Tanjung Lesung, sementara Pelindo akan membangun terminal cruise dan Marina. Namun, Hyanto belum bisa menyampaikan nilai investasi dari kedua investor tersebut. “Pelindo nilainya masih dihitung, sedangkan cyber optik tergantung kebutuhan,” ujarnya.   Hyanto mengatakan, tahun ini KIJA menargetkan sedikitnya 10 investor baru mengembangkan proyek KEK Tanjung Lesung  yang telah diresmikan pada 23 Februari lalu tersebut. Kini, perseroan sedang membidik investor asal China, timur tengah dan Australia.   Sejauh ini, baru ada 5 investor yang telah berinvestasi di KEK Tanjung Lesung, yakni Tanjung Lesung Beach Hotel, Kalicaa Villa, Beach Club, Sailing Club dan Legon Dadap Village.   Hyanto bilang, selama ini kendala investor untuk masuk ke Tanjung Lesung lantaran infrastruktur  jalan tol yang kurang memadai. Dengan adanya janji Pemerintah akan menyelesaikan Jalan tol Jakarta-Merak menuju Tanjung Lesung dlaam waktu tiga tahun, dia mengklaim minat investor berivestasi di sana akan semakin besar.   Sekedar tambahan, KEK pariwisata Tanjung Lesung  berada di lahan seluas 1.500 ha dengan total investasi Rp 4,83 triliun. Proyek ini ditargetkan rampung tahun 2022, atau lebih cepat dari perkiraan semula tahun 2025.   BWJ akan menggelontorkan investasi Rp 1,4 triliun, selebihnya akan disetor dari kocek para tenant masing-masing Rp 200 miliar hingga mencapai Rp 4,83 triliun.  BWJ akan mengelontorkan investasi secara bertahap.   Pertama, dana sebesar Rp 361,25 miliar dialirkan tahun ini. Diperuntukan pengembangan lahan seluas 104 hektare (ha). Dari kebutuhan dana tersebut, sebesar Rp 200 miliar bersumber dari kas internal BWJ selebihnya dari beberapa pihak yang akan digandeng diantaranya Pelindo.   Tahap kedua ditargetkan tahun 2016 dengan investasi Rp 233,75 miliar. Lahan yang dikembangkan ditambah menjadi seluas 152 ha. Tahap ketiga, pada 2017, nilai investasinya Rp 467,5 miliar untuk pengembangan di lahan seluas 48 ha.

Selanjutnya, tahap keempat pada 2018 bakal menjadi tahun puncak investasi di Tanjung Lesung sebesar Rp 2,04 triliun. Lahan yang dikembangkan seluas 48 ha. Tahap kelima pada 2019 dikembangkan lahan seluas 55 ha dengan investasi senilai Rp 239,7 miliar.   Kemudian tahap keenam yang rencananya tahun 2020 menyerap investasi sebesar Rp 187 miliar untuk pengembangan lahan seluas 55 ha. Pada 2021 akan dilakukan pembangunan tahap ketujuh di lahan seluas 85 ha dengan investasi senilai Rp 329,8 miliar. Tahap terakhir, pada 2022, akan berlangsung pengembangan lahan yang totalnya bakal menjadi 528 ha. Nilai investasinya mencapai Rp 382,5 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa