KIJA genjot penjualan di Kendal



JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) sukses memasarkan kawasan industri Kendal. Hingga kuartal III 2016, KIJA meraih marketing sales Rp 250 miliar dari kawasan Kendal.

Secara total, selama sembilan bulan pertama tahun ini, KIJA membukukan marketing sales Rp 1,02 triliun. "Kontribusi Kendal sekitar 26% dari total marketing sales hingga kuartal ketiga," ungkap Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA kepada KONTAN, Kamis (17/11).

Ini berarti target marketing sales Kendal sudah tercapai di kuartal ketiga. Manajemen KIJA optimistis penjualan di kawasan Kendal masih terus terjadi hingga akhir tahun ini. Beberapa perusahaan sudah melirik Kendal.


Saat ini KIJA masih memiliki lahan seluas 525 hektare (ha) di wilayah Kendal. KIJA juga masih memproses sertifikasi dan administrasi untuk tambahan lahan di Kendal berkisar 100 ha–150 ha. KIJA mengalokasikan dana senilai Rp 350 miliar untuk mengakuisisi lahan di Kendal pada tahun ini.

KIJA meresmikan Kawasan Industri Kendal pada medio November 2016. Selain Kendal, KIJA siap mengembangkan kawasan Tanjung Lesung seluas 1.500 ha. Saat ini KIJA mencari anchor tenant dan penyewa lainnya yang berasal dari sektor perhotelan.

Analis Kresna Securities Filbert Anson menilai, penjualan di Kendal cukup bagus. Dia optimistis dengan prospek Kendal. Ada sejumlah pemicu, seperti harga jualnya tergolong murah, serta akses jalan tol Trans Jawa.

"KIJA juga punya mitra cukup kuat, yaitu SembCorp, perusahaan asal Singapura yang sebagian sahamnya milik Temasek," ungkap dia kepada KONTAN, Rabu (16/11) lalu.

Di jangka panjang, prospek bisnis KIJA akan terus naik. Selain Kendal, kata Filbert, kawasan Tanjung Lesung akan menopang KIJA. Di kawasan ini akan ada proyek tol Serang-Panimbang, yang kini masih tahap akuisisi lahan.

Landbank KIJA yang cukup besar di Tanjung Lesung, yakni 1.500 ha menjadi salah satu aset bagi KIJA untuk meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan. Misalnya, KIJA bisa membangun infrastruktur di kawasan tol Serang-Panimbang, juga membangun hotel melalui skema joint venture.

"KIJA punya kualitas tanah bagus dan landbank luas. Pencapaian marketing sales tahun ini juga bagus dibandingkan kebanyakan pengembang lainnya," ujar Filbert.

Ia merekomendasikan buy dengan target 2017 Rp 500 per saham. Harga KIJA kemarin Rp 284 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie