KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meminta pemerintah bisa memberikan insentif harga gas dan listrik untuk Kawasan Industri Kendal. Hal ini karena, tarif listrik dan gas yang kompetitif bakal menarik investor berbondong-bondong masuk ke Kendal. Darmono Setyono Djuandi, Presiden Komisaris KIJA menyampaikan pembangunan Kawasan Industri Kendal harus paralel dengan infrastruktur, termasuk harga gas dan listrik sebagai pemikat dan daya saing utama. Hal ini karena, investor akan berpikir dua kali bila ongkos produksi di Indonesia lebih mahal ketimbang di Malaysia, Vietnam dan Thailand. “Kawasan Industri Kendal itu didesain seperti Singapura, sekarang sedang kami perjuangkan listrik dan gasnya harus lebih rendah dari harga PLN disana, baru investor asing mau masuk. Kalau harga lebih tinggi apa gunanya mereka masuk kawasan industri lebih baik mereka produksi di luar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7).
KIJA minta harga gas dan listrik di kawasan industri Kendal kompetitif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meminta pemerintah bisa memberikan insentif harga gas dan listrik untuk Kawasan Industri Kendal. Hal ini karena, tarif listrik dan gas yang kompetitif bakal menarik investor berbondong-bondong masuk ke Kendal. Darmono Setyono Djuandi, Presiden Komisaris KIJA menyampaikan pembangunan Kawasan Industri Kendal harus paralel dengan infrastruktur, termasuk harga gas dan listrik sebagai pemikat dan daya saing utama. Hal ini karena, investor akan berpikir dua kali bila ongkos produksi di Indonesia lebih mahal ketimbang di Malaysia, Vietnam dan Thailand. “Kawasan Industri Kendal itu didesain seperti Singapura, sekarang sedang kami perjuangkan listrik dan gasnya harus lebih rendah dari harga PLN disana, baru investor asing mau masuk. Kalau harga lebih tinggi apa gunanya mereka masuk kawasan industri lebih baik mereka produksi di luar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7).