JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan kontribusi lahan industri terhadap penjualan pemasaran atau marketing sales tahun 2015 meningkat menjadi 55%. Artinya, kontribusi lahan industri diharapkan naik 10% mengingat tahun lalu hanya mampu memberi kontribusi Rp 457 miliar atau 45% dari total marketing sales. Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, peningkatan target penjualan lahan industri lantaran harga jual tanah tahun ini mengalami pertumbuhan 10% -15% di tengah kondisi ekonomi yang semakin membaik. Sepanjang tahun 2014, KIJA hanya mampu mencatatkan marketing sales Rp 1,021 triliun atau sekitar 85% dari target akhir tahun Rp 1,2 triliun. Proyek residential dan komersial menyumbang kontribusi 55% atau senilai Rp 563,75 miliar. Angka ini turun 10,8 % dari penjualan tahun 2013 sebesar Rp 632 miliar.
Penjualan proyek residential dan komersial bersumber dari penjualan 7,7 Hektare (Ha) lahan komersial dan penjualan 135 unit ruko. “Satu unit ruko dijual rata-rata Rp 1,75 miliar,” ungkap Muljadi dalam keterangan yang diterima KONTAN, Selasa (20/1). Adapun penjualan kawasan industri menyumbang Rp 457 miliar atau sekitar 45%. Ini diperoleh dari penjulan bangunan pabrik standar dan penjualan 12 Ha lahan yang dikembangkan dengan harga rata-rata Rp 2,7 juta per meter persegi, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya di bawah Rp 2 juta. Tahun ini, KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun dari lahan perseroan di Cikarang atau naik 15% dari pencapaian tahun 2014. Sekitar 45% bersumber dari proyek residential dan komersial, sisanya 55% dari penjualan lahan industri. Sementara dari segi volume, KIJA menargetkan penjualan sekitar 20-25 Ha. Tahun lalu, perseroan mencatat volume penjualan seluas 24 Ha.