KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) yang akhirnya buka suara terkait kemajuan proyek kilang. Pertamina menyatakan terus berkomitmen untuk melanjutkan dua proyek kilang baru dalam proyek Grass Root Refinery (GRR) dan empat proyek pengembangan kilang eksisiting dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ardhy N. Mokobombang mengatakan secara umum, semua proyek pengembangan kilang RDMP & GRR berproses maju. Seperti proyek RDMP Balikpapan yang diharapkan sudah bisa masuk dalam proses konstruksi tahun depan. "Proyek Balikpapan diharapkan tahun depan sudah menetapkan kontraktor pelaksana dan memulai kegiatan konstruksi (EPC)," ujar Ardhy ke KONTAN pada Senin (30/10). Sementara itu untuk proyek RDMP Cilacap, RDMP Balongan dan GRR Tuban diharapkan tahun depan sudah memulai penyusunan engineering package (BED/FEED) setelah tahun ini sudah dapat menyelesaikan Feasibility Study. Lebih lanjut Ardhy bilang untuk pembentukan perusahaan patungan atau joint venture proyek kilang Tuban dengan Rosneft akan dilakukan pada akhir tahun ini. "JV dengan Rosneft akan segera kami establish akhir tahun ini sebelum penyusunan engineering package," imbuhnya. Namun berbeda dengan kerja sama yang mulus dengan Rosneft, pembentukan JV untuk proyek Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco belum bisa ditentukan. Pasalnya baik Pertamina maupun Aramco masih harus menunggu selesainya engineering package pada tahun depan. Selain itu, pembentukan JV juga baru akan diputuskan setelah hasil final investment decision (FID) yang positif. Hasil FID yang positif merupakan indikator proyek Kilang Cilacap masih layak untuk diteruskan ke tahap konstruksi. "JV akan dibentuk kalau layak diteruskan ke konstruksi (EPC),"jelas Ardhy. Biarpun begitu, akhirnya Ardhy juga menegaskan Pertamina tetap berusaha mempercepat seluruh proyek kilang. "Semua proyek RDMP & GRR akan kami percepat implementasinya,"imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kilang Cilacap tunggu investasi akhir Aramco
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) yang akhirnya buka suara terkait kemajuan proyek kilang. Pertamina menyatakan terus berkomitmen untuk melanjutkan dua proyek kilang baru dalam proyek Grass Root Refinery (GRR) dan empat proyek pengembangan kilang eksisiting dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ardhy N. Mokobombang mengatakan secara umum, semua proyek pengembangan kilang RDMP & GRR berproses maju. Seperti proyek RDMP Balikpapan yang diharapkan sudah bisa masuk dalam proses konstruksi tahun depan. "Proyek Balikpapan diharapkan tahun depan sudah menetapkan kontraktor pelaksana dan memulai kegiatan konstruksi (EPC)," ujar Ardhy ke KONTAN pada Senin (30/10). Sementara itu untuk proyek RDMP Cilacap, RDMP Balongan dan GRR Tuban diharapkan tahun depan sudah memulai penyusunan engineering package (BED/FEED) setelah tahun ini sudah dapat menyelesaikan Feasibility Study. Lebih lanjut Ardhy bilang untuk pembentukan perusahaan patungan atau joint venture proyek kilang Tuban dengan Rosneft akan dilakukan pada akhir tahun ini. "JV dengan Rosneft akan segera kami establish akhir tahun ini sebelum penyusunan engineering package," imbuhnya. Namun berbeda dengan kerja sama yang mulus dengan Rosneft, pembentukan JV untuk proyek Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco belum bisa ditentukan. Pasalnya baik Pertamina maupun Aramco masih harus menunggu selesainya engineering package pada tahun depan. Selain itu, pembentukan JV juga baru akan diputuskan setelah hasil final investment decision (FID) yang positif. Hasil FID yang positif merupakan indikator proyek Kilang Cilacap masih layak untuk diteruskan ke tahap konstruksi. "JV akan dibentuk kalau layak diteruskan ke konstruksi (EPC),"jelas Ardhy. Biarpun begitu, akhirnya Ardhy juga menegaskan Pertamina tetap berusaha mempercepat seluruh proyek kilang. "Semua proyek RDMP & GRR akan kami percepat implementasinya,"imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News