Kilang Gas Alam Cair Pertagas Dibangun Kuatal I Ini



JAKARTA. PT Pertamina kembali membangun kilang pengolahan gas alam cair (natural gas liquification/NGL). Kali ini melalui PT Pertamina Gas (Pertagas), pembangunan kilang menggandeng perusahaan asal Korea Selatan. Rencananya, pembangunan kilang berlokasi di Sumatera Selatan dan berlangsung pada kuartal I/2010 dengan nilai investasi US$ 192 juta. Dalam pembangunan kilang tersebut, keduanya membentuk perusahaan patungan yang bernama Pertagas E1. Kerjasam pendirian perusahaan telah ditandatangani sejak 2007 lalu. Komposisi sahamnya, 56% untuk Pertagas dan 34% untuk E1 Corp, sedangkan sisa 10% dimiliki oleh Pemerintrah Provinsi Sumatera Selatan. "EPC (Engineering, Procurement, Construction) dimulai bulan depan oleh Tripatra dengan target onstream tahun 2012," ujar Direktur Utama Pertagas, Suharyanto, Rabu (10/02). Itu sebabnya, Suharyanto meminta BP Migas segera memutuskan pihak yang akan memasok gas untuk kilang tersebut. Harapannya, surat keputusan pasokan gas tersebut bisa keluar pada akhir bulan ini. Baru dengan begitu, proyek pembangunan kilang bisa berjalan setelah adanya surat penunjukan penjual gas oleh BP Migas. "Gas bisa didapat dari Pertamina EP region Sumatera. Jadi kita tunggu penunjukkan penjual gas oleh BP MIGAS," imbuh dia. Berdasarkan hitungan sementara, proyek pembangunan kilang ini menghabiskan dana investasi sebesar US$ 192 juta. US$110,9 juta di antaranya menjadi kewajiban Pertagas yang akan disokong pendanaan perusahaan induk, PT Pertamina (Persero). Biaya investasi proyek dengan tingkat internal rate of return (IRR) 17% itu lebih tinggi dari perkiraan semula sebesar US$154 juta. Untuk kilangnya sendiri, memiliki kapasitas produksi 250 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Hasilnya, akan dijual kepada Pertamina dengan komposisi, mix LPG 540 ton per hari, propane 150 ton per hari, dan kondensat 2.150 barel per hari. "Untuk propane dan mix LPG dijual ke domestik melalui Pertamina, sedangkan kondensatnya akan dibawa ke kilang Plaju,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test