JAKARTA. Untuk menerangi listrik di Kabupaten Bintuni, Manowari, dan Fak-fak di Papua Barat, BP Indonesia mengaku siap mengalokasikan 20 juta kaki kubik gas per hari dari kilang LNG Tangguh Train III untuk kebutuhan pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya, BP minta Pemda Papua membentuk perusahaan milik daerah (BUMD) yang akan menampung kiriman liquefied natural gas (LNG) dari kilang Train III Tangguh yang ditargetkan beroperasi di 2020. Country Manager BP Indonesia Dharmawan Syamsu mengatakan, untuk memperlancar kiriman, BP kelak akan membangun pelabuhan di dekat kilang LNG Tangguh Train III. Pelabuhan ini kelak bisa disinggahi kapal tangker skala kecil dengan panjang 500 meter. "Kapal itu mengangkut LNG ke Papua Barat," ujar dia saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II, DPR RI, Rabu (11/1).
Kilang kelar, BP siap kirim LNG ke Papua
JAKARTA. Untuk menerangi listrik di Kabupaten Bintuni, Manowari, dan Fak-fak di Papua Barat, BP Indonesia mengaku siap mengalokasikan 20 juta kaki kubik gas per hari dari kilang LNG Tangguh Train III untuk kebutuhan pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya, BP minta Pemda Papua membentuk perusahaan milik daerah (BUMD) yang akan menampung kiriman liquefied natural gas (LNG) dari kilang Train III Tangguh yang ditargetkan beroperasi di 2020. Country Manager BP Indonesia Dharmawan Syamsu mengatakan, untuk memperlancar kiriman, BP kelak akan membangun pelabuhan di dekat kilang LNG Tangguh Train III. Pelabuhan ini kelak bisa disinggahi kapal tangker skala kecil dengan panjang 500 meter. "Kapal itu mengangkut LNG ke Papua Barat," ujar dia saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II, DPR RI, Rabu (11/1).