Kilang Mini Blok Cepu akan Beroperasi Akhir Oktober



JAKARTA. Produksi harian minyak mentah Blok Cepu mungkin bisa mencapai target 20.000 barel per hari (bph) di akhir Oktober tahun ini. Soalnya, di akhir bulan, kilang milik PT Tri Wahana Universal (TWU) yang saat ini masih dalam tahap uji coba (commisioning) sudah dapat beroperasi.

Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Budi Indianto mengungkapkan, Tri Wahana sudah berjanji kilang mereka bisa beroperasi pada 27 Oktober nanti. "Pada saat itulah, produksi minyak harian Cepu bisa digenjot 20.000 bph," katanya, kemarin.

Menurut Budi, sebenarnya Blok Cepu sudah mampu menyedot minyak hingga 20.000 bph. Tapi, karena kilang milik Tri Wahana belum dapat beroperasi, BP Migas terpaksa mengerem produksi Cepu.


Menurut catatan BP Migas, hingga Senin (19/10), produksi blok Cepu masih berkisar di antara 10.000-14.000 barel per hari. "Kita sih bisa produksi penuh, tapi kalau kilang Tri Wahana tidak bisa menampung, lantas minyaknya mau dikemanakan?" lanjut Budi.

Kilang mini Tri Wahana merupakan fasilitas utama dalam produksi awal lapangan Banyuurip, Cepu. Sebab dari produksi harian 20.000 barel, sebesar 6.000 barel disalurkan ke kilang tersebut. Sedangkan 14.000 barel bakal diserap oleh PT Pertamina (Persero) dan disalurkan ke penampungan lepas pantai di Tuban.

Sekadar catatan, perencanaan produksi Blok Cepu dibagi menjadi dua fase, yakni produksi awal (early production) dan produksi penuh (full production). Periode early production merupakan target yang diberikan pemerintah kepada operator untuk mempercepat produksi Blok Cepu. Pada early production ditargetkan produksi sebanyak 20.000 bph minyak. Sementara full production direncanakan dimulai tiga tahun setelah periode early production dengan puncak produksi mencapai 165.000 bph minyak.

Sementara itu, soal rencana perubahan perjanjian kerjasama (JoA) Blok Cepu antara Pertamina dengan ExxonMobil, Budi mengaku, BP Migas hanya memfasilitasi pertemuan antara keduanya. Menurutnya, kesepakatan yang dihasilkan murni urusan antara Exxon dan Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan