Bojonegoro. Setelah dihentikan produksinya pada 20 Januari lalu, PT Tri Wahana Universal (TWU) saat ini sedang menunggu kepastian dari pemerintah terkait penetapan formula harga dari mulut sumur. Pasalnya kilang mini swasta pertama di Indonesia ini baru beroperasi sejak lima tahun lalu. Lalu produksinya dihentikan karena tidak lagi mendapatkan pasokan minyak mentah sejak 16 Januari lalu. Selama ini pasokan minyak mentah TWU berasal dari fasilitas Early Oil Expansion (EOE) dan Early Production Facility (EPF) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dengan total 16.000 barel per hari (bph) dengan formula harga mulut sumur.
Kilang mini TWU menunggu putusan ESDM
Bojonegoro. Setelah dihentikan produksinya pada 20 Januari lalu, PT Tri Wahana Universal (TWU) saat ini sedang menunggu kepastian dari pemerintah terkait penetapan formula harga dari mulut sumur. Pasalnya kilang mini swasta pertama di Indonesia ini baru beroperasi sejak lima tahun lalu. Lalu produksinya dihentikan karena tidak lagi mendapatkan pasokan minyak mentah sejak 16 Januari lalu. Selama ini pasokan minyak mentah TWU berasal dari fasilitas Early Oil Expansion (EOE) dan Early Production Facility (EPF) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dengan total 16.000 barel per hari (bph) dengan formula harga mulut sumur.