Kilang Pertamina Internasional Dorong Ekonomi Masyarakat Lewat Program Mina Padi



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju menginisiasi Program Mina Padi untuk mendorong perekonomian masyarakat Dusun III Talang Andong, Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, KPI melihat masyarakat Desa Sungai Rebo memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki kelompok tani yang aktif. Selain itu, lahan pertanian yang tersedia cukup luas dan dapat dikembangkan dengan penanaman sayuran dan peternakan. 

“Kami memutuskan untuk melakukan edukasi pembuatan olahan pangan, edukasi pertanian dan pembuatan kompos, penangkaran bebek, hidroponik, dan lain-lain,” kata Siti Rachmi dalam siaran pers, Rabu (10/7). 


Baca Juga: Pertamina Kilang Sungai Pakning Kembangkan Eduwisata Lebah Madu Hutan Gambut

Siti Rachmi menjelaskan, Kilang Plaju mendesain Program Mina Padi untuk mewadahi akivitas-aktivitas tersebut. Program TJSL ini dijalankan untuk kurun 2021-2025.  

Sebelumnya, pengembangan sektor pertanian Desa Sungai Rebo terkendala karena terpengaruh kondisi pasang surut air. Selain itu, musim tanam hanya sekali dalam setahun, alat pertanian yang sederhana serta terbatasnya pemasaran produk pertanian tidak mampu mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, terutama para petani.

Pengembangan program ini bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. 

Sejak November 2022, Kelompok Tani Bina Berkah memulai pengembangan pertanian dan perikanan terintegrasi atau mina padi seluas 1,5 hektare di Dusun III Talang Andong, yang termasuk dalam lokasi ring satu Kilang Plaju. 

Ketua Kelompok Bina Tani Abdul Fatih mengatakan, di lokasi yang sepanjang tahun tergenang air itu dikembangkan penanaman padi terapung, ternak bebek petelur, budi daya ikan patin dan nila. 

“Kemudian dikembangkan rumah pembibitan tanaman sayuran, serta pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair yang memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar lokasi seperti enceng gondok dan sekam padi, serta pembuatan pakan ternak,” ungkapnya.

Siti Rachmi menjelaskan, pada tahun ini program akan fokus pada pengembangan akses pasar selain perluasan demplot mina padi. Produk olahan yang dihasilkan kelompok akan disertifikasi. Selain itu, anggota kelompok akan mendapatkan pelatihan pemasaran online, pengolahan keuangan, dan dasar-dasar perkoperasian. 

“Di akhir program pada 2025, diharapkan sudah ada pengembangan dan sosialisasi pertanian terintegrasi di luar kelompok binaan, pembentukan pusat kegiatan edukasi pertanian, dan terbektuknya kelembagaan koperasi pertanian dan produksi pangan,” tutur Rachmi. 

Kesuksesan Program Mina Padi mencerminkan upaya KPI Unit Plaju untuk berkomunikasi dan melibatkan para pemangku kepentingan dalam cara yang tidak hanya meningkatkan reputasinya tetapi juga menciptakan dampak yang berarti sesuai dengan kerangka kerja ESG dan SDG.

Baca Juga: Perkuat Performa dan Operasional, Terminal LPG Tanjung Sekong Pasang Teknologi Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati