JAKARTA. Produksi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair diproyeksikan turun ketimbang tahun lalu. Penurunan produksi akibat berkurangnya pasokan LNG dari kilang gas PT Badak NGL Bontang di Kalimantan Timur. "Kontrak penjualan LNG tahun ini adalah 366 kargo, tapi terealisasi hanya 362 kargo,” kata Rudi Rubiandini, Deputi Pengendali Operasi Badan Pelaksana Usaha Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) kepada KONTAN, Selasa (17/1). Menurut Rudi, produksi LNG tahun ini turun ketimbang produksi tahun lalu yang mencapai 367 kargo. Selain penurunan produksi kilang gas PT Badak NGL Bontang, kilang gas Arun di Lhokseumawe juga tidak bisa diandalkan lagi untuk menambal target produksi. Sementara, pasokan gas dari kilang gas Tangguh, Papua tak kunjung maksimal berproduksi. "Bontang turun karena produksi dari Total (pengelola kilang) juga turun," jelas Rudi.
Kilang tidak produktif, produksi LNG turun tahun ini
JAKARTA. Produksi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair diproyeksikan turun ketimbang tahun lalu. Penurunan produksi akibat berkurangnya pasokan LNG dari kilang gas PT Badak NGL Bontang di Kalimantan Timur. "Kontrak penjualan LNG tahun ini adalah 366 kargo, tapi terealisasi hanya 362 kargo,” kata Rudi Rubiandini, Deputi Pengendali Operasi Badan Pelaksana Usaha Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) kepada KONTAN, Selasa (17/1). Menurut Rudi, produksi LNG tahun ini turun ketimbang produksi tahun lalu yang mencapai 367 kargo. Selain penurunan produksi kilang gas PT Badak NGL Bontang, kilang gas Arun di Lhokseumawe juga tidak bisa diandalkan lagi untuk menambal target produksi. Sementara, pasokan gas dari kilang gas Tangguh, Papua tak kunjung maksimal berproduksi. "Bontang turun karena produksi dari Total (pengelola kilang) juga turun," jelas Rudi.