Kilau emas masih terang seiring dollar keok



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia kembali naik untuk delapan sesi berturut-turut pada transaksi Rabu (27/12). Pelemahan dollar AS mendorong sejumlah investor membeli logam berharga ini.

Berdasarkan data yang dihimpun CNBC, pada penutupan tadi malam, harga emas di pasar spot naik 0,35% menjadi US$ 1.287,70 per troy ounce.

Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Februari naik 0,28% menjadi US$ 1.291,40 per troy ounce.


Harga emas sudah melonjak lebih dari 3% dalam dua pekan terakhir akibat pelemahan dollar.

"Rendahnya likuiditas dan pelemahan dollar AS mendorong tingginya ketertarikan investor terhadap emas. Tidak semua orang berada di meja mereka, khususnya pada Jumat lalu dan kemarin," jelas Afshin Nabavi, head of trading MKS di Swiss.

Dia memprediksi, harga emas akan menguji level US$ 1.300.

Nabavi menambahkan, ada ketertarikan pembelian fisik yang berasal dari China seiring kian dekatnya Tahun Baru China pada Februari. "Saya tidak terlalu terkejut jika aksi beli berlanjut," tambahnya.

Sepanjang tahun ini, harga emas sudah menanjak 10%, kenaikan tahunan terbesar sejak 2010.

Sementara itu, posisi dollar terus melemah terhadap euro pada Rabu kemarin. Para trader mengatakan, hanya ada sedikit berita yang mendukung penguatan euro meskipun sejumlah investor sudah mengambil posisi untuk kemungkinan penguatan mata uang tunggal pada tahun baru mendatang.

Di antara logam berharga lainnya, paladium naik 1% ke level tertingginya sejak Februari 2001 di level US$ 1.069,5 per troy ounce sebelum akhirnya kembali turun ke posisi US$ 1.056,47 atau naik 0,47%.

Paladium merupakan logam berharga dengan performa terbaik di 2017, dengan kenaikan lebih dari 50%.

Sedangkan harga perak naik 0,6% di posisi US$ 16,63, setelah sebelumnya bertengger di level tertinggi sejak akhir November lalu di posisi US$ 16,64.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie