KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas spot merosot untuk sesi keempat berturut-turut pada awal pekan ini. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) jadi beban. Senin (10/10) pukul 16.00 WIB, harga emas spot turun 0,8% ke US$ 1.680,60 per ons troi, setelah mencapai level terendah sejak 3 Oktober. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 turun 1,2% menjadi US$ 1.688,30 per dolar AS.
"Pendorong utama pagi ini adalah indeks dolar AS yang naik sedikit lebih tinggi. Data pekerjaan AS yang solid minggu lalu sama sekali tidak membantu emas," kata Ross Norman, Analis Independen. "Emas kembali ke level US$ 1.680 lagi... dan emas akan tetap berada di bawah tekanan penurunan dalam jangka pendek," lanjut Norman.
Baca Juga: Pasar Emas Alami Migrasi Global ke Kawasan Asia, Ini Penyebabnya Indeks dolar mencapai puncak lebih dari satu minggu, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Sementara itu, data pada hari Jumat menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada bulan September. Sedangkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5%, yang memberikan amunisi kepada The Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga besar dan kuat pada pertemuan kebijakan mendatang. Fed Fund futures sekarang memperkirakan peluang 90% dari kenaikan 75 basis poin pada pertemuan selanjutnya.
Fokus sekarang beralih ke data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Inflasi harga konsumen utama terlihat melambat menjadi 8,1% tahunan, tetapi ukuran inti diperkirakan akan meningkat menjadi 6,5% dari 6,3%. "Angka inflasi tinggi lainnya dari AS akhir pekan ini hanya akan memperburuk tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga acuannya secara agresif," tulis Rupert Rowling. analis Kinesis Money dalam sebuah catatan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari