Kilau Si Kuning Kembali Memudar



SINGAPURA. Untuk pertama kali dalam tiga hari belakangan, harga emas di Asia mengalami penurunan. Anjloknya harga emas ini terkait dengan merosotnya harga minyak mentah dan saham-saham Amerika Serikat (AS) setelah perusahaan retail di Negeri Paman Sam itu hanya mengalami sedikit kenaikan pada penjualan liburan “Black Friday” dalam tiga tahun terakhir. 

Pada pukul 15.14 waktu Singapura, harga emas untuk kontrak pengantaran cepat merosot 1,4% menjadi US$ 806,36 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari turun 1,5% menjadi US$ 806,80 per troy ounce di New York Mercantile Exchange, divisi Comex.

Harga si kuning kinclong juga tergelincir seiring dengan pelemahan euro terhadap dolar. Keoknya nilai mata uang di kawasan Eropa ini akibat adanya ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menggunting kembali suku bunga pinjamannya pada minggu ini.


“Emas akan terus diperdagangkan pada kisaran US$ 750 hingga US$ 850 dalam jangka waktu dekat. Ini disebabkan banyak investor yang memilih berinvestasi pada aset lain yang lebih aman sehingga mengurangi pesona emas sebagai alat lindung nilai inflasi,” jelas Zhu Bin, head of research Nanhua Futures Co.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie