JAKARTA. Impor mutiara budidaya dari laut tawar mulai mengalami peningkatan, terutama dari China. Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, impor mutiara meningkat tahun ini. "Impornya itu kebanyakan mutiara dari budidaya air tawar," kata Saut di Jakarta, Selasa. (27/7). Menurut Saut impor mutiara yang mengalami kenaikan adalah mutiara berkualitas rendah yang memang jauh dari kualitas produk mutiara air laut yang kebanyakan dari Indonesia.Data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan emnunjukkan, impor mutiara untuk kelompok mutira alam, budidaya dan batu alam mengalami kenaikan 58,11% selama periode Januari-Mei 2010. Nilai impor Januari Mei 2009 sebesar US$ 25.091.463; meningkat menjadi US$ 39.671.233 pada periode Januari-Mei 2010. Menurut Saut, kenaikan impor ini membikin KKP khawatir. Soalnya, mutiara impor itu juga beredar ke pusat budidaya mutiara seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Di Lombok saya temukan adanya mutiara itu," kata Saut.Mutiara tersebut banyak berdatangan dari China dengan bea masuk rata-rata 10%. Nantinya, imbuh Saut, sesuai kerjasama Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), bea masuk mutiara akan nol persen mulai tahun 2012 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kilauan Mutiara Itu Berasal dari China
JAKARTA. Impor mutiara budidaya dari laut tawar mulai mengalami peningkatan, terutama dari China. Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, impor mutiara meningkat tahun ini. "Impornya itu kebanyakan mutiara dari budidaya air tawar," kata Saut di Jakarta, Selasa. (27/7). Menurut Saut impor mutiara yang mengalami kenaikan adalah mutiara berkualitas rendah yang memang jauh dari kualitas produk mutiara air laut yang kebanyakan dari Indonesia.Data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan emnunjukkan, impor mutiara untuk kelompok mutira alam, budidaya dan batu alam mengalami kenaikan 58,11% selama periode Januari-Mei 2010. Nilai impor Januari Mei 2009 sebesar US$ 25.091.463; meningkat menjadi US$ 39.671.233 pada periode Januari-Mei 2010. Menurut Saut, kenaikan impor ini membikin KKP khawatir. Soalnya, mutiara impor itu juga beredar ke pusat budidaya mutiara seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Di Lombok saya temukan adanya mutiara itu," kata Saut.Mutiara tersebut banyak berdatangan dari China dengan bea masuk rata-rata 10%. Nantinya, imbuh Saut, sesuai kerjasama Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), bea masuk mutiara akan nol persen mulai tahun 2012 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News