Kim Jong Un ke Rusia, Kemungkinan Bahas Lebih Banyak Pasokan Senjata untuk Perang



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berencana mengunjungi Rusia pada bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Adapun maksud dari kunjungan tersebut adalah untuk membahas kemungkinan memasok lebih banyak senjata ke Rusia untuk perang melawan Ukraina.

Sumber New York Times mengatakan, Kim akan melakukan perjalanan dari Pyongyang, kemungkinan besar dengan kereta lapis baja, ke kota Vladivostok di Rusia untuk bertemu dengan Putin. Kim juga mungkin melakukan perjalanan ke Moskow.

Sumber surat kabar tersebut melaporkan bahwa Putin ingin Kim setuju untuk memberikan proyektil artileri dan rudal anti-tank kepada Rusia. 


Sementara itu, pemimpin Korea Utara ingin Rusia membekali negaranya dengan teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam nuklir.

“Kedua pemimpin akan berada di kampus Universitas Federal Timur Jauh di Vladivostok untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur, yang dijadwalkan berlangsung pada 10 hingga 13 September," demikian menurut para pejabat seperti yang dikutip dari New York Times.

Diberitakan pula, Kim juga berencana mengunjungi Dermaga 33, tempat kapal angkatan laut dari armada Pasifik Rusia berlabuh. 

Baca Juga: Beijing Izinkan Maskapai Negara Korea Utara Lanjutkan Penerbangan ke China

Sebelumnya diberitakan, Amerika Serikat (AS) khawatir, perundingan senjata antara Rusia dan Korea Utara mengalami kemajuan yang aktif. Hal tersebut diungkapkan oleh Gedung Putih pada Rabu (30/8/2023). 

Melansir Reuters, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada konferensi pers bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mencoba mengunjungi Korea Utara untuk meyakinkan Pyongyang agar mau menjual amunisi artileri ke Rusia.

Selain itu, Putin dan Kim juga saling bertukar surat dan berjanji untuk meningkatkan kerja sama mereka. Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat memiliki data intelijen yang mengindikasikan sekelompok pejabat Rusia lainnya telah melakukan perjalanan ke Pyongyang setelah kunjungan menteri pertahanan. 

Misi Korea Utara dan Rusia untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters. 

Washington telah memperingatkan sebelumnya bahwa Korea Utara dapat memberikan lebih banyak senjata kepada Rusia, yang pasukannya menginvasi Ukraina pada Februari 2022, sebuah perang yang ditentang keras oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa. Meski demikian, Moskow menyebutnya sebagai “operasi militer khusus”.

Baca Juga: Intelijen Korsel ungkap Kerja Sama Militer Baru antara Korut dan Rusia

Kirby mengatakan, Korea Utara mengirimkan roket dan rudal infanteri ke Rusia pada tahun lalu dan Moskow telah berupaya memperoleh amunisi tambahan sejak saat itu. 

“Kami tetap khawatir bahwa… DPRK terus mempertimbangkan untuk memberikan dukungan militer kepada pasukan militer Rusia di Ukraina,” kata Kirby, yang mengacu pada Korea Utara. 

Dia mengutip informasi baru bahwa pembicaraan semacam itu semakin mengalami kemajuan. “Diskusi tingkat tinggi mungkin berlanjut dalam beberapa bulan mendatang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie