Kim Jong Un meminta anggota Partai Buruh untuk lebih aktif membangun negara



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, meminta semua anggota Partai Buruh hingga ke akar rumput untuk lebih proaktif dalam pelaksanaan program ekonomi lima tahun baru negara itu.

Permintaan ini tidak lepas dari kegagalan Korea Utara mencapai target ekonominya tahun lalu. Keadaan semakin memburuk berkat krisis pangan berkepanjangan pasca bencana badai dan banjir besar.

Kim pekan lalu juga mengunjungi situs yang terlibat dalam proyek untuk membangun 50.000 apartemen di ibu kota Pyongyang. Dalam kesempatan itu, Kim menyerukan dorongan baru dalam pembangunan perumahan.


Pembangunan perumahan tersebut merupakan bagian dari rencana ekonomi lima tahunan Korea Utara yang diumumkan pada kongres partai bulan Januari lalu.

Melansir KCNA, pada hari Selasa (6/4) Kim berpidato di konferensi sekretaris sel partai. Pada kesempatan itu Kim menegaskan kembali pentingnya mencapai target ekonomi negara.

Baca Juga: Sanksi perdagangan Jepang ke Korea Utara resmi diperpanjang 2 tahun

Sekitar 10.000 orang berpartisipasi dalam konferensi tersebut, termasuk sekretaris sel partai dari berbagai sektor, pejabat senior partai provinsi, dan sekretaris ketua komite partai kota.

"Sekretaris sel adalah anggota inti partai kita dan pembawa standar dalam menerapkan kebijakan partai. Komite Sentral Partai mengharapkan bahwa Anda akan bekerja dengan cara yang lebih proaktif dan bertanggung jawab untuk memperkuat sel-sel partai," ungkap Kim seperti dilaporkan KCNA, dikutip dari Reuters.

Dengan tegas Kim berpesan kepada semua anggota partai yang hadir untuk berpartisipasi dalam konferensi dengan kesadaran dan antusiasme politik yang tinggi.

Semua anggota dari berbagai lapisan diminta untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh bagaimana melaksanakan keputusan-keputusan partai yang lahir dari kongres partai.

Konferensi pada hari Selasa merupakan konferensi ketiga sejak Kim naik tahta pada tahun 2011. Dua konferensi serupa diadakan pada tahun 2013 dan 2017.

Selanjutnya: AS beri arahan kepada Jepang dan Korea Selatan terkait aktivitas Korea Utara