KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali muncul dalam pemberitaan media milik Pemerintah Korea Utara. Namun, spekulasi tentang kondisi terkini Kim Jong Un masih belum terjawab.

Minggu (26/4), salah satu radio milik Pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong-un menyatakan penghargaannya untuk orang-orang yang bekerja membangun fasilitas di kota perbatasan utara.

"Kamerad Kim Jong-un mengirimkan penghargaan kepada para pekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati mendukung dalam memberikan Samjiyon," demikian laporan radio pemerintah yang dikutip Yonhap.

Baca Juga: Misteri keberadaan Kim Jong Un: Sebuah kereta milik Kim berada di Wonsan

"Para pekerja dalam semangat yang membara untuk berkontribusi dengan tulus pada pembangunan pembangkit tenaga sosialis tanpa melupakan kepercayaan dan harapan partai untuk setiap saat," begitu radio pemerintah Korea Utara melaporkan.

Samjiyon terletak di kaki Gunung Paekdu, puncak tertinggi di Semenanjung Korea, yang dikenal sebagai tempat kelahiran mendiang ayah Kim dan mantan pemimpin Kim Jong-il.

Namun, laporan itu tidak memberikan rincian lain yang dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan atau kondisi kesehatan Kim Jong Un.

Media pemerintah lainnya, termasuk Kantor Berita Pusat Korea dan Rodong Sinmun, juga tidak melaporkan kegiatan publik Kim, juga tidak memberikan foto pemimpin.

Kim telah keluar dari pandangan publik sejak dia terakhir terlihat pada 11 April 2020 saat memimpin rapat partai besar. Dia melewatkan acara perjalanan tahunan yang penting ulang tahun pendiri negara dan kakeknya, Kim Il-sung, sehingga memicu desas-desus tentang apa yang ada di balik ketidakhadirannya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

CNN mengintensifkan spekulasi tentang kesehatan Kim dengan melaporkan awal pekan ini bahwa Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki laporan intelijen bahwa Kim dalam bahaya besar setelah operasi. Tetapi pejabat Korea Selatan dan Washington membantah laporan itu.

Tidak jarang Kim menghilang dari pandangan publik tetapi setiap kali itu terjadi, desas-desus menyebar tentang kesehatannya, sebagian besar kasus terbukti salah.

Baca Juga: Profil Kim Yo Jong, calon suksesor jika Kim Jong Un meninggal

Editor: Khomarul Hidayat