Kim Jong Un pertama kalinya tinggalkan Korut untuk bertemu Korsel



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk pertama kalinya, setelah lebih dari sepuluh tahun beranjak dari kota militernya ke arah selatan, menghadiri pertemuan tingkat tinggi intra-Korea, Jumat (27/4). Dua saudara yang telah lama bermusuhan ini akan bertemu, membuka peluang pembicaraan untuk meredam ketegangan konflik akibat program nuklir Korut.

Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan bertemu di Zona Demilitarisasi (DMZ) pukul 9:30 waktu setempat. Kedua pihak akan dijaga ketat oleh personel Korsel di Peace House, bangunan milik Korsel di Dea Panmunjom di zona seluas 260 km x 4 km tersebut. 

Pertemuan ini akan menjadi panggung awal sebelum Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mei atau Juni mendatang. Kim dan Trump telah berselisih, bukan hanya dengan saling unjuk militer tapi juga lontaran hinaan personal di berbagai media. 


Sejatinya, pertemuan ini istimewa. Pasalnya, ini merupakan pertemuan pertama setelah sepuluh tahun yang diadakan pimpinan Korea. Pertemuan sebelumnya dilakukan terakhir kali tahun 2007 oleh Presiden Korsel Roh Moo-hyun dengan ayah Jong Un, yaitu Kim Jong Il di Pyongyang. 

Ini juga kali pertama pimpinan Korea Utara meninggalkan kediamannya, menuju selatan sejak perang saudara Korea 1950-1953. Secara teknis, kedua negara ini masih berperang karena perang tersebut tak diakhiri dengan pakta perdamaian tetapi gencatan senjata. 

Kantor berita Korut KCNA menulis, Kim telah bertolak dari Pyongyang dengan "hati terbuka untuk berdiskusi dengan Moon Jae-in mengenai semua isu untuk memperbaiki relasi antar-Korea, mencapai perdamaian, kesejahteraan, dan reunifikasi di Semenanjung Korea". Kim pun disebutkan menunda uji misilnya beberapa hari lalu menjelang pertemuan ini.

Sementara pihak Korea Selatan berharap, dari pertemuan ini, Korut akan menggenapi ucapannya, yaitu denuklirisasi di semenanjung. Hasils pertemuan kedua negara ini kemungkinan akan dinamakan Deklarasi Panmunjom.

Editor: Sanny Cicilia