Kim Jong Un ultah, tak ada perayaan di Korut



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un diyakini merayakan ulang tahunnya yang ke 34 pada Senin (8/1). Namun ulang tahunnya ini dilalui tanpa keriuhan seperti yang kerap terjadi pada seorang pemimpin yang terkenal atas kepribadiannya yang unik dan keberaniannya dalam peluncuran rudal.

Secara mengejutkan, urusan ulang tahun pemimpin diktator ini menjadi hal yang tidak penting sejak Kim Jong-un berkuasa pada tahun 2011. Bahkan tanggal ulang tahunnya tidak cantumkan dalam kalender resmi 2018 negara. Hal ini dilakukan kendati Korut mengklaim telah berhasil melakukan 16 uji coba rudal dan sebuah uji coba nuklir ke-6 di sepanjang tahun lalu. Tentunya hal ini memberi alasan bagi Kim untuk promosi diri.

Situs berita Daily NK, mengutip sumber dari provinsi Pyongan Selatan menulis, tidak dicantumkannya hari ulang tahun Kim Jong-un dalam kalender di Korut tahun ini kemungkinan terkait dengan dikenakannya sanksi ekonomi yang lebih besar.


"Sanksi internasional, terutama yang dilakukan setelah uji coba nuklir ke-6 pada bulan September, telah menyebabkan banyak kesulitan bagi pekerja, seperti banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat melorotnya ekspor batu bara secara bertahap. Sehingga opini publik mengenai Kim Jong-un melorot ke level terendah baru," kata sumber tersebut.

"Ketika pemerintah mendorong propaganda tentang pengembangan nuklir dan misilnya sementara banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan kelaparan tahun ini, orang hanya akan menertawakan Kim Jong-un jika mereka melihat hari kelahirannya dijadikan hari libur," demikian penjelasan sumber tersebut.

Namun, minimnya perayaan pada hari ulang tahun Kim Jong-un kemungkinan merupakan upaya saudaranya Kim Yo-jong untuk mencetak citranya sebagai pemimpin yang baik hati.

Hal ini sangat kontras dengan perayaan nasional pada tanggal 16 Februari di mana hari ultah almarhum ayahnya Kim Jong-il, dikenal sebagai Hari Bintang Cemerlang, dan hari ulang tahun kakeknya Kim Il Sung pada tanggal 15 April dikenal sebagai Hari Matahari.

Bahkan usia Kim sendiri adalah misteri dan belum pernah diakui secara resmi. Usia 34 tahun dikonfirmasi oleh bibinya Ko Yong Suk dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, saat dia mengingat pernah mengganti popoknya saat Kim bayi.

Dia juga menceritakan bagaimana pada hari ulang tahunnya yang kedelapan dia diberi seragam jenderal yang dihiasi oleh bintang-bintang dan dihormati oleh para petinggi Korea Utara.

Sebagai orang dewasa, orang-orang terdekat Kim datang ke perayaan ulang tahun publik dilaporkan pada tahun 2014 ketika bintang bola basket Amerika Dennis Rodman menyanyikan "Selamat Ulang Tahun" kepadanya setelah pertandingan di Pyongyang, namun nyanyiannya ternyata tenggelam oleh tepuk tangan dari hadirin.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie