JAKARTA. Produsen farmasi plat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), memproyeksi pendapatan pada kuartal satu tahun ini mencapai Rp 910 miliar sampai Rp 936 miliar. Target ini tumbuh 5%-8% dari kinerja periode sama 2014, sebesar Rp 867 miliar. Menurut Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman, tren penjualan produk farmasi pada kuartal satu cenderung lebih rendah ketimbang kuartal yang lain. Namun, ia menghitung, penjualan di kuartal satu ini masih tetap tumbuh. "Nilai pastinya masih diaudit. Tapi, proyeksi kami, penjualan tumbuh di bawah 10%, berkisar 5%-8%. Laba bersih bisa tumbuh 20%-25%," beber dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Rusdi mengakui, penjualan produk farmasi sejak tahun lalu memang agak melambat. Ini bisa dilihat dari pendapatan Kimia Farma tahun lalu yang hanya tumbuh 4,14%, dari Rp 4,34 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,52 triliun pada 2014. Adapun, laba bersih mencapai Rp 234,62 miliar, atau naik 9,35% dari 2013 yang sebesar Rp 214,55 miliar.
Kimia Farma andalkan obat bebas
JAKARTA. Produsen farmasi plat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), memproyeksi pendapatan pada kuartal satu tahun ini mencapai Rp 910 miliar sampai Rp 936 miliar. Target ini tumbuh 5%-8% dari kinerja periode sama 2014, sebesar Rp 867 miliar. Menurut Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman, tren penjualan produk farmasi pada kuartal satu cenderung lebih rendah ketimbang kuartal yang lain. Namun, ia menghitung, penjualan di kuartal satu ini masih tetap tumbuh. "Nilai pastinya masih diaudit. Tapi, proyeksi kami, penjualan tumbuh di bawah 10%, berkisar 5%-8%. Laba bersih bisa tumbuh 20%-25%," beber dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Rusdi mengakui, penjualan produk farmasi sejak tahun lalu memang agak melambat. Ini bisa dilihat dari pendapatan Kimia Farma tahun lalu yang hanya tumbuh 4,14%, dari Rp 4,34 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,52 triliun pada 2014. Adapun, laba bersih mencapai Rp 234,62 miliar, atau naik 9,35% dari 2013 yang sebesar Rp 214,55 miliar.