JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun di 2017. Jumlah capex sebesar itu lebih besar dari tahun ini yang sebesar Rp 1 triliun. Capex tersebut akan dianggarkan untuk melanjutkan empat pabrik yang belum selesai. Antara lain, pabrik obat di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung. Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman mengatakan, pembangunan ini ditujukan untuk menambah kapasitas menjadi empat kali lipat dari sekarang. Kemudian, untuk pabrik bahan baku obat. Pembangunan pabrik ini diperkirakan akan memakan waktu selama delapan bulan dan selesai tahun depan. Jenis bahan baku yang akan diproduksi berjumlah delapan jenis, yaitu tiga untuk sakit mag, tiga untuk kolesterol, satu untuk tekanan darah tinggi serta satu untuk penyakit nyeri hati. Produksi delapan bahan baku obat tersebut untuk memenuhi kebutuhan seluruh industri farmasi Indonesia dan jika ada kelebihan, untuk pasar ekspor.
Kimia Farma anggarkan capex Rp 1,2 T di 2017
JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,2 triliun di 2017. Jumlah capex sebesar itu lebih besar dari tahun ini yang sebesar Rp 1 triliun. Capex tersebut akan dianggarkan untuk melanjutkan empat pabrik yang belum selesai. Antara lain, pabrik obat di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung. Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman mengatakan, pembangunan ini ditujukan untuk menambah kapasitas menjadi empat kali lipat dari sekarang. Kemudian, untuk pabrik bahan baku obat. Pembangunan pabrik ini diperkirakan akan memakan waktu selama delapan bulan dan selesai tahun depan. Jenis bahan baku yang akan diproduksi berjumlah delapan jenis, yaitu tiga untuk sakit mag, tiga untuk kolesterol, satu untuk tekanan darah tinggi serta satu untuk penyakit nyeri hati. Produksi delapan bahan baku obat tersebut untuk memenuhi kebutuhan seluruh industri farmasi Indonesia dan jika ada kelebihan, untuk pasar ekspor.