KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah selama sebulan terakhir menyebabkan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) gusar. Pasalnya, emiten farmasi ini masih harus mengimpor 90% bahan baku produksi obat. Namun, Direktur Keuangan KAEF IGN Suharta Wijaya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi kenaikan beban kurs ini. "Karena kami membayar dengan rupiah, kami membuat kesepakatan kurs dengan para agen yang memasok bahan baku," ujarnya di Jakarta, Senin (12/3). Dengan kesepakatan tersebut, beban kurs KAEF masih akan tetap terjaga selama fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berada di level 2%-3%. Langkah ini diambil lantaran KAEF tidak melakukan hedging murni karena biayanya yang terlalu mahal.
Kimia Farma: Beban kurs terjaga apabila fluktuasi rupiah 2%-3%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah selama sebulan terakhir menyebabkan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) gusar. Pasalnya, emiten farmasi ini masih harus mengimpor 90% bahan baku produksi obat. Namun, Direktur Keuangan KAEF IGN Suharta Wijaya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi kenaikan beban kurs ini. "Karena kami membayar dengan rupiah, kami membuat kesepakatan kurs dengan para agen yang memasok bahan baku," ujarnya di Jakarta, Senin (12/3). Dengan kesepakatan tersebut, beban kurs KAEF masih akan tetap terjaga selama fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berada di level 2%-3%. Langkah ini diambil lantaran KAEF tidak melakukan hedging murni karena biayanya yang terlalu mahal.