Kimia Farma Diagnostika Targetkan Revenue Rp 2,1 Triliun Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) baru saja meluncurkan dua produk layanan baru yaitu layanan home care dan telesales. Pihaknya berharap, inovasi tersebut dapat turut mengangkat revenue perusahaan di sepanjang tahun ini. 

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Ardhy Nugrahanto Wokas menuturkan, KFD diharapkan dapat meraup revenue sebesar Rp 2,1 triliun, jumlah ini lebih tinggi dari realisasi revenue perusahaan di sepanjang 2021 yang sebesar Rp 1,4 triliun. 

"Harapannya dengan penambahan pelayanan dan bisnis baru ini, kami bisa optimistis untuk tercapai, dengan bisnis baru ini diharapkan bisa jadi substitusi terhadap eksisting bisnis," ungkap Ardhy di Jakarta, Senin (23/5). 


Baca Juga: Luncurkan Dua Layanan Baru, Begini Target Kimia Farma Diagnostika

Dia menambahkan, hingga kuartal pertama tahun ini realisasi revenue KFD sudah mencapai 11% dari target yang ditetapkan. KFD berharap, inovasi yang telah diluncurkan perusahaan dapat men-drive dari total target RAKP revenue di tahun 2022.  

Ardhy menjelaskan selama tahun 2021, kontribusi terbesar pendapatan KFD masih berasal dari jasa pelayanan laboratorium. Di mana saat ini perusahaan telah memiliki 468 jaringan klinik dan 78 laboratirium klinik, yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. 

Di tahun ini KFD memiliki target untuk menambah sekitar 182 klinik, sehingga nantinya secara eksisting KFD akan memiliki 650 jaringan klinik.

Secara lebih rinci, KFD juga berharap dapat membangun sekitar 14 klinik utama, sehingga dipenghujung tahun nanti perusahaan akan memiliki 30 klinik utama yang berlokasi di beberapa titik, dengan dominasi masih berada di Pulau Jawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .