KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk terus berupaya mengembangkan sejumlah inovasi-inovasi baru di bidang kesehatan dengan pemanfaatan teknologi yang kian berkembang. Hal ini juga selaras dengan tujuan pemerintah untuk ketahanan kesehatan di Indonesia. Salah satu inovasinya adalah program Jawa Barat Bebas dari HIV/AIDS (Jabar Bedas). Program ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus HIV/AIDS di Jawa Barat Selain itu, perusahaan juga melakukan program Sebuah Inovasi Makanan Sehat Taburan Anti Stunting (Seikat Ranting) – New Taburia untuk mengatasi permasalahan terkait tingginya prevalensi kasus stunting di Jawa Barat.
“Kimia Farma senantiasa mendorong inovasi-inovasi di bidang kesehatan, sehingga dapat memberikan manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat,” tutur Jasmine K. Karsono selaku Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma dalam keterangannya, Sabtu (23/11).
Baca Juga: Kuartal III-2024, Rugi Kimia Farma (KAEF) Bengkak Hingga 137,9% Program Jabae Bedas terdiri dari 2 subprogram. Pertama, program sebagai upaya preventif melalui deteksi dini menggunakan kifatest, produk kit rapid test HIV lokal dengan sensitivitas dan
spesifisitas uji 100% sesuai standar WHO. Kedua, sebagai program sebagai upaya kuratif melalui
tablet fix dose combination antiretroviral (ARV) dengan tiga kandungan zat aktif
Efavirenz, Lamivudine, dan
Tenofovir (ELT). Obat ELT merupakan obat kombinasi copy pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku dalam negeri. Obat ELT dapat membantu untuk meningkatkan kepatuhan dan memberikan kemudahan kepada pasien, sehingga pasien hanya perlu mengonsumsi 1 tablet saja dengan tiga zat aktif di dalamnya. Sedangkan Seikat Ranting merupakan bentuk pencegahan anti stunting dengan memberikan taburan yang mengandung 22 zat gizi mikronutrien meliputi vitamin dan mineral yang bermanfaat sebagai penunjang gizi makronutrien pada masa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan.
Baca Juga: Jajaran Petinggi 22 BUMN Dirombak, Kinerja Perusahaan Pelat Merah Bakal Maksimal? Inovasi ini merupakan inovasi dari produk Taburia yang sebelumnya hanya mengandung 16 mikronutrien. “Program ini dapat dikolaborasikan dengan Tim Penurunan Prevalensi Stunting (TPPS) Provinsi Jabar untuk upaya kuratif dalam mendukung penurunan angka kejadian stunting dan upaya preventif untuk mencegah munculnya kasus stunting baru pada bayi di bawah 2 tahun,” kata Jasmine. Kedua inovasi tersebut dalam ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jawa Barat. KIJB ditujukan untuk meningkatkan budaya inovasi sekaligus memberikan apresiasi kepada para inovator.
Program Jabar Bedas meraih top 3 untuk inovasi terbaik kategori BUMN/BUMD sebagai solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik, dan pengobatan HIV/AIDS. Sedangkan Seikat Ranting – New Taburia meraih top 5 untuk inovasi kategori BUMN/BUMD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk