Kimia Farma Dorong Pengembangan Potensi Tanaman Tempuyung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui program Bina Industri Desa (BID) mendororong petani untuk mengembangkan potensi tanaman tempuyung dengan pendekatan creating share value (CSV) di Desa Sukamanah, Kabupaten Bandung. 

Dharma Syahputra, Direktur Sumber Daya Manusia Kimia Farma, menjelaskan bahwa program tersebut berkontribusi terhadap capaian Sustainable Development Goals dalam hal produktivitas pertanian, peningkatan ekonomi, serta pelestarian dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan.

"Dalam pelaksanaannya, Kimia Farma akan mendampingi para petani binaan berupa penguatan kapasitas kelompok dengan pelatihan pemanfaatan daun tempuyung, pelatihan penyemaian bibit tempuyung, pelatihan pengelolaan lahan budidaya, dan pelatihan penanaman dalam lahan budidaya," ungkap Dharma dalam keterangan resminya, Senin (20/3).


Tanaman tempuyung merupakan salah satu tanaman herbal daun yang memiliki beragam manfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti kencing batu, demam, usus buntu, batu ginjal dan bisul.

Daun tempuyung diketahui mengandung senyawa organik seperti flavonoid, taraksasterol, inositol, kumarin (skepoletin), asam fenolat sinamat, kumarat, dan vanilat. Lalu terdapat ion-ion mineral seperti silika, kalium, magnesium, dan natrium. Kandungan tersebut membuat daun tempuyung menjadi peluruh batu ginjal yang efektif dan telah dibuktikan melalui berbagai penelitian.

Lewat program BID ini, para petani tempuyung dapat menjadi supplier resmi Kimia Farma dalam penyediaan kebutuhan bahan produksi obat Batugin Elixir secara berkelanjutan.

Batugin Elixir merupakan obat herbal dari Kimia Farma yang dipercaya bermanfaat untuk membantu meluruhkan batu ginjal atau batu saluran kemih serta membantu buang air kecil. Dengan begitu, kepastian stok untuk memasok kebutuhan daun tempuyung bagi perusahaan dapat terpenuhi sembari perusahaan dapat mensupport pertumbuhan ekonomi para petani.

Selain sebagai salah satu supplier resmi dari perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan bahan produksi obat Batugin Elixir secara kontinyu, lanjut Dharma, tujuan program juga meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan petani kelompok binaan budidaya tempuyung, serta pemanfaatan potensial lahan secara produktif untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

“Program ini bertujuan untuk mensuplai kebutuhan produksi Batugin Elixir. Tak hanya itu, Kimia Farma juga ingin meningkatkan kesejahteraan kelompok petani binaan Tempuyung di Sukamanah,” jelasnya.

Kimia Farma juga berharap keberlanjutan rantai pasok perusahaan terus tersedia terutama kesediaan untuk obat Batugin Elixir dengan adanya program BID Petani Tempuyung,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk