Kimia Farma incar pertumbuhan 10%-15% di tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan farmasi plat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis tumbuh dobel digit di tahun 2019. Setelah mengakuisisi PT Phapros Tbk (PEHA), perseroan bakal memoles kinerja bisnisnya seiring dengan bertambahnya anak usahanya.

Mengulik laporan keuangan di 2018, KAEF berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 7,45 triliun. Berdasarkan laporan keuangan Kimia Farma, penjualan ini naik sebesar 21,53% dibandingkan dengan 2017 lalu yang sebesar Rp 6,13 triliun.

Angka tersebut juga diperoleh setelah dikurangi potongan penjualan (diskon) sebesar Rp 182,12 miliar naik 42,47% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 127,83 miliar. Honesti Basyir, Direktur Utama KAEF ditemui saat Konferensi Pers Penandatanganan Jual-Beli saham PEHA, Rabu (27/3) mengatakan untuk target tahun ini perseroan membidik angka 10%-15% dibandingkan tahun lalu.


Adapun dengan digenggamnya PEHA oleh tangan perusahaan, Honesti berharap bakal tercipta efisiensi produksi, penambahan portofolio produk KAEF dan sinergisitas antar BUMN. "Kami berharap kontribusi PEHA bagi penjualan kami 10% di tahun ini, diharapkan kontribusinya terus meningkat di tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Seperti yang diketahui, KAEF baru saja melangsungkan pembelian saham PEHA sebanyak Rp 1,36 triliun dari pemilik awalnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). PEHA sendiri dikenal memproduksi dan mendistribusikan lini produk ortopedi dan anestesi.

Berkaca pada laporan keuangan KAEF tahun kemarin, lini produk Ethical menyokong penjualan perseroan sebesar 39%. Persentase ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu dimana porsi Ethical mencapai 51%. Kemudian disusul lini Over The Counter (OTC/obat bebas) sebesar 22,44%, Generic 20,13%, Raw Material 3,37% dan others 14,64%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini