KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan emiten plat merah di sektor farmasi Kimia Farma Tbk (KAEF) dalam menutup lima dari 10 pabriknya sudah bulat. Meski begitu Direktur Produksi dan Supply Chain Hadi Kardoko mengatakan bahwa keputusan itu tidak akan terjadi dalam waktu yang dekat, adapun proses memerlukan dua sampai tiga tahun. "Mengenai rasionaliasi yang kita lakukan dari 10 menjadi lima, itukan dampaknya adalah utlisiasi pabrik jadi di atas 40 persen. Kita gabungkan dia, akan meningkat, itu salah satu poin contoh konkretnya," kata Hadi dalam Pubex KAEF yang dilaksanakan Selasa (25/6).
Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) Mengangkat Djagad Prakarsa Sebagai Direktur Utama yang Baru "Kemudian kenapa butuh 2-3 tahun, tentu kami dalam melakukan rasionalisasi sangat memperhitungkan bisnis continuitty, dan kedua mempertimbangkan peraturan-peraturan yang ada. Karena berbeda di bisnis farmasi ini ketika melakukan penutupan pabrik tentu kita tidak bisa langsung tutup saja, jadi kita harus memperhitungkan aturan baik dari regulasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) maupun instansi terkait," tambahnya. Tak hanya itu, Hadi juga mengatakan bahwa meskipun akan menutup lima pabrik, pihaknya akan menjamin ketersediaan obat-obatan di masyarakat tetap terjaga. "Terkait dengan kita menutup pabik yang perlu jadi catatan adalah kita tetap menperhatikan juga ketersediaan obat di masyarakat, jangan sampai kita menutup ketersediaan. Itu yang kami jadi pertimbangan sehingga mengapa kami memerlukan waktu dua sampai tiga tahun," jelasnya.
KAEF Chart by TradingView