KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu produk dan layanan dalam rangka menjaga kepercayaan pelanggan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium. Kimia Farma menargetkan pendapatan sebesar Rp 11,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp 130 miliar hingga akhir tahun 2023. KAEF juga menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1,2 triliun pada 2023. Kimia Farma akan menggunakan capex untuk pembelian tanah dan bangunan, mesin, penambahan armada atau kendaraan dan inventaris serta pengembangan bisnis ritel, apotek dan klinik.
Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan, Kimia Farma tidak hanya menambah fasilitas laboratorium baru tetapi juga dengan melakukan standardisasi alat-alat laboratorium di seluruh Indonesia untuk pemeriksaan hematologi, kimia klinik, urinalisa dan imunologi. "Kimia Farma juga baru saja meresmikan Laboratorium Pusat Rujukan Nasional (Lab.PRN) dengan tambahan fasilitas laboratorium baru yaitu laboratorium mikrobilogi dan laboratorium patologi anatomi," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/7). Baca Juga: Perluas Ekspansi, Kimia Farma Laboratorium & Klinik Serentak Resmikan 20 Outlet Winarno mengatakan nantinya laboratorium PRN akan menjadi hub dari seluruh laboratorium Kimia Farma yang akan melakukan proses pemeriksaan laboratorium untuk tes-tes advance/esoteric. Menurut Winarno untuk tarif pemeriksaan laboratorium di Kimia Farma cukup kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat. Adapun keunggulan Kimia Farma Laboratorium adalah jaringan ekosistem healthcare dengan coverage seluruh wilayah Indonesia. Hal ini pula yang mendasari disusunnya bisnis model hub & spoke melalui pemanfaatan seluruh fasilitas yang dimiliki.