Kimia Farma (KAEF) targetkan pendapatan 2019 naik 60% menjadi Rp 11,5 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis dapat mencapai pendapatan di tahun 2019 sebesar Rp 11,5 triliun. Target ini naik 60,8% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 7,15 triliun,

Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Pujianto mengatakan, pihaknya cukup yakin target tersebut tahun ini dapat dicapai,.Salah satu upaya mencapai terget tersebut dengan meluncurkan produk baru bernama Enkasari Mouthwash.

Pujianto mengatakan, pertumbuhan pasar farmasi tiap tahunnya maksimal hanya 7% namun Kimia Farma mampu mencapai pertumbuhan 20%. Demi merealisasikan target tersebut Kimia Farma menyiapkan sejumlah langkah pengembangan bisnis.


Mengutip pemberitaan Kontan beberapa waktu lalu, Kimia Farma baru saja menyelesaikan proses akuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA) dari yang semula dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI. Sebanyak 56,77% atau sekitar 476 juta lembar saham PEHA yang dimiliki RNI semuanya dimiliki oleh KAEF saat ini.

"Phapros baru terkonsolidasi di akhir kuartal I, hasilnya mungkin baru bisa terlihat di kuartal II," jelas Pujianto, Sabtu (27/4).

Selain lewat ekspansi bisnis, Kimia Farma berencana mengembangkan usaha ke sejumlah lini seperti lifestyle dan kosmetik. Perusahaan plat merah yang selama ini lebih dikenal lewat produk farmasi ini menyadari perkembangan kedua sektor tersebut merupakan sektor yang potensial.

"Kami akan mengembangkan klinik kami baik itu klinik kesehatan maupun klinik kecantikan," jelas Pujianto. Lebih jauh Pujianto menyebut dalam waktu dekat Kimia Farma akan memperkenalkan produk kosmetik barunya.

Sekedar informasi, laporan Kontan.co.id mencatat tahun 2018 kemarin, penjualan segmen obat Over the Counter (OTC) dan kosmetik pada produksi entitas menyumbang sebanyak 5,8% dari total revenue perseroan yang sebanyak Rp 7,45 triliun.

Namun pertumbuhan penjualan segmen tersebut tergolong ciamik sekitar 25% year on year (yoy) dari Rp 348 miliar di 2017 menjadi Rp 435 miliar di 2018.

Selain menambah produk baru dan meningkatkan kapasitas produksi, Kimia Farma berniat memperbaiki pipeline distribusi produknya.

Masih mengutip laporan Kontan, demi mencapai sejumlah target tersebut Kimia Farma telah menyiapkan belanja modal atau capital expanditure (capex) mencapai Rp 4,2 triliun untuk tahun ini.

50% capex berasal dari penerbitan obligasi atau Medium Term Note (MTN). Selain itu tidak menutup kemungkinan KAEF untuk melakukan rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli