Kimia Farma: Penjualan produk terkait Covid-19 naik, tapi untuk kosmetik tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengakui terjadi pertumbuhan penjualan selama pandemi, khususnya produk kesehatan yang berhubungan dengan Corona. Meski demikian, lini bisnis kosmetik KAEF diakui tertekan cukup parah. 

Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo memaparkan pada awal pandemi Kimia Farma telah menyiapkan produk yang terkait dengan Corona seperti Chloroquine, hydroxychloroquine, azithromycin, dan lain sebagainya. Hal ini diakui Verdi memberikan kontribusi signifikan sehingga dapat meningkatkan penjualan KAEF. Selain obat Corona, produk yang mengalami peningkatan penjualan adalah vitamin dan masker. 

Adapun sampai dengan saat ini Verdi mengatakan stok produk baik obat-obatan siap pakai maupun bahan baku masih tersedia. "Sebagai gambaran saat ini stok Chloroquine kurang lebih 6 juta tablet, hydroxychloroquine sebanyak 1,5 juta, azithromycin sebanyak 3,5 juta tablet," jelas Verdi dalam paparan publik virtual, Rabu (29/7).  


Baca Juga: Simak roadmap Kimia Farma (KAEF) untuk menekan impor bahan baku obat hingga 23,8%

Kendati sejumlah produk berkaitan dengan Corona tumbuh, Verdi mangakui terjadi penurunan penjualan di produk lain yang tidak berhubungan dengan Corona yakni produk kosmetik. Verdi memaparkan jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan hingga 30% yoy.  Menurutnya ini adalah tantangan terbesar Kimia Farma di semester I 2020 khususnya untuk produk kosmetik. 

Direktur Pengembangan Bisnis, Imam Fathorrahman memaparkan sampai dengan kuartal II 2020 memang produk yang berhubungan dengan pandemi Covid-19 mencatatkan kenaikan. Terkait dengan pengembangan produk Kimia Farma, diakui Imam akan terus berjalan baik itu produk baru maupun produk yang sudah masuk roadmap sebelum terjadi pandemi. 

"Nah pengembangan produk Kimia Farma ke depannya kebetulan masih relevan dengan penyakit regeneratif dan akan tetap dikembangkan. Jadi pandemi Corona ini menjadi tantangan perusahaan untuk fokus melakukan pengembangan produk baru serta pengembangan produk yang sudah masuk masuk roadmap," kata Imam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .