JAKARTA. Tahun ini bakal menjadi masa sibuk PT Kimia Farma Tbk. Perusahaan farmasi itu berniat melebarkan sayap bisnisnya ke industri layanan kesehatan, alias healthcare. Perusahaan plat merah tersebut mengembangkan bisnis distribusi obat serta klinik kesehatan. Tahun ini, mereka akan menambah sebanyak 60 apotek serta 100 klinik kesehatan. Jadi, jumlah apotek Kimia Farma di penghujung tahun menjadi 560 unit dan klinik menjadi 300 unit."Ini merupakan satu langkah kami agar masyarakat mengenal Kimia Farma sebagai perusahaan healthcare, bukan sebatas farmasi," ujar Rusdi Roesman, Direktur Utama Kimia Farma ke KONTAN, di kantornya, Jumat (1/3). Untuk mewujudkan konsep bisnis kesehatan, apotek Kimia Farma akan diubah menjadi one stop health care services (OSHCS). Selain apotek, tersedia pula layanan dokter dan laboratorium klinik selama 24 jam.
Kimia Farma tak ingin sekedar berbisnis obat
JAKARTA. Tahun ini bakal menjadi masa sibuk PT Kimia Farma Tbk. Perusahaan farmasi itu berniat melebarkan sayap bisnisnya ke industri layanan kesehatan, alias healthcare. Perusahaan plat merah tersebut mengembangkan bisnis distribusi obat serta klinik kesehatan. Tahun ini, mereka akan menambah sebanyak 60 apotek serta 100 klinik kesehatan. Jadi, jumlah apotek Kimia Farma di penghujung tahun menjadi 560 unit dan klinik menjadi 300 unit."Ini merupakan satu langkah kami agar masyarakat mengenal Kimia Farma sebagai perusahaan healthcare, bukan sebatas farmasi," ujar Rusdi Roesman, Direktur Utama Kimia Farma ke KONTAN, di kantornya, Jumat (1/3). Untuk mewujudkan konsep bisnis kesehatan, apotek Kimia Farma akan diubah menjadi one stop health care services (OSHCS). Selain apotek, tersedia pula layanan dokter dan laboratorium klinik selama 24 jam.