JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, PT Kimia Farma Tbk mulai memproduksi garam farmasi tahun depan. Produsen obat pelat merah ini menargetkan pabrik baru di Watudakon, Jombang, Jawa Timur, itu bisa menghasilkan 3.000 ton garam farmasi di tahun pertama. Saat ini, persiapan pembangunan pabrik telah mema-suki tahap pembuatan detailed engineering design dan pengajuan izin. Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rusman memperkirakan, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan keluar pada bulan Mei nanti. Kalau dua tahap tersebut terlampaui, perusahaan ini bisa segera masuk proses konstruksi yang diperkirakan memakan waktu enam bulan. Jadi, “Akhir tahun ini selesai. Pemasangan peralatan memakan waktu setahun,” papar Rusdi, Selasa (22/4).
Kimia Farma tinggal menanti izin BPOM
JAKARTA. Jika tak ada aral melintang, PT Kimia Farma Tbk mulai memproduksi garam farmasi tahun depan. Produsen obat pelat merah ini menargetkan pabrik baru di Watudakon, Jombang, Jawa Timur, itu bisa menghasilkan 3.000 ton garam farmasi di tahun pertama. Saat ini, persiapan pembangunan pabrik telah mema-suki tahap pembuatan detailed engineering design dan pengajuan izin. Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rusman memperkirakan, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan keluar pada bulan Mei nanti. Kalau dua tahap tersebut terlampaui, perusahaan ini bisa segera masuk proses konstruksi yang diperkirakan memakan waktu enam bulan. Jadi, “Akhir tahun ini selesai. Pemasangan peralatan memakan waktu setahun,” papar Rusdi, Selasa (22/4).