JAKARTA. Menjadi cantik dan sehat butuh perawatan. Namun, kebanyakan orang tak punya waktu cukup untuk merawat secara manual. Maka, klinik kecantikan menjadi tumpuan. Tak heran, marak bermunculan gerai klinik kecantikan. Bahkan, tak sedikit yang membuka peluang kemitraan.Salah satunya, Bio Beauty Skincare yang didirikan Rosita Megawati (30) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Rosita yang juga berprofesi sebagai dokter estetika ini membuka klinik kecantikan sejak 2009. Selain perawatan wajah dan tubuh, Bio Beauty juga menyediakan layanan perawatan rambut. Biaya perawatan di klinik ini berkisar Rp 60.000 hingga Rp 1,2 juta. "Istilahnya one stop beauty centre, jadi dari ujung rambut hingga ujung kaki bisa dirawat di klinik kami," tutur Rosita.Menurutnya, Bio Beauty memproduksi sendiri bahan baku untuk perawatan dengan merek Biosthetics. Jadi, harganya bisa lebih murah dibandingkan harga suplier. Rosita mengklaim, produk Biosthetics menggunakan bahan natural, sehingga tetap aman meskipun digunakan pelanggan berkulit sensitif. Selain itu, setiap konsumen diberikan satu ruangan khusus untuk perawatan. "Kami memang mengusung sistem syariah untuk ruangan demi menjaga privasi," imbuhnya.Lantas, sebagai bentuk ekspansi, ia menawarkan kemitraan sejak 2011. Meski belum memiliki mitra, kini Rosita sudah punya dua klinik Bio Beauty di Balikpapan dan Malang. Rosita bilang, selama ini, sudah banyak calon mitra yang tertarik, tapi masih terbeban pada biaya investasi yang cukup besar. Padahal, paket investasi sudah mencakup biaya renovasi dan furniture di klinik.Lihat biaya investasiTertarik menggeluti bisnis ini? Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan, yaitu beautcy clinic senilai Rp 300, lalu paket beauty clinic and spa seharga Rp 450 juta, dan paket one stop beauty clinic dengan investasi Rp 600 juta. Perbedaan ketiganya dari jumlah layanan dan fasilitas yang disediakan. Masing-masing mitra akan mendapatkan renovasi tempat, interior desain, furniture klinik, peralatan lengkap, bahan baku, serta pelatihan karyawan dan dokter. Calon mitra wajib menyiapkan ruangan seluas 75 meter persegi (m²) hingga 100 m². Pihak pusat akan memungut biaya royalti 5% per bulan.Rosita menghitung, setiap bulan, satu gerai bisa menghasilkan omzet berkisar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta, tergantung jenis paket. Dengan target laba bersih sekitar 50%, mitra bisa balik modal sekitar tiga tahun.Pengamat waralaba, Levita Supit menilai, biaya investasi yang dipatok Bio Beauty Skincare terlalu tinggi. Apalagi, omzet yang dijanjikan tak begitu besar. "Sebenarnya sudah banyak klinik kecantikan yang menawarkan investasi dengan biaya lebih murah," tuturnya.Maka, Levita menyarankan, calon mitra untuk lebih teliti dalam hitung-hitungan bisnis klinik kecantikan ini. Menurutnya, jika memang mau, mitra bisa membayar franchise fee saja, lalu menyediakan sendiri perlengkapan klinik sesuai standar Bio Beauty. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kinclong laba dari bisnis klinik kecantikan
JAKARTA. Menjadi cantik dan sehat butuh perawatan. Namun, kebanyakan orang tak punya waktu cukup untuk merawat secara manual. Maka, klinik kecantikan menjadi tumpuan. Tak heran, marak bermunculan gerai klinik kecantikan. Bahkan, tak sedikit yang membuka peluang kemitraan.Salah satunya, Bio Beauty Skincare yang didirikan Rosita Megawati (30) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Rosita yang juga berprofesi sebagai dokter estetika ini membuka klinik kecantikan sejak 2009. Selain perawatan wajah dan tubuh, Bio Beauty juga menyediakan layanan perawatan rambut. Biaya perawatan di klinik ini berkisar Rp 60.000 hingga Rp 1,2 juta. "Istilahnya one stop beauty centre, jadi dari ujung rambut hingga ujung kaki bisa dirawat di klinik kami," tutur Rosita.Menurutnya, Bio Beauty memproduksi sendiri bahan baku untuk perawatan dengan merek Biosthetics. Jadi, harganya bisa lebih murah dibandingkan harga suplier. Rosita mengklaim, produk Biosthetics menggunakan bahan natural, sehingga tetap aman meskipun digunakan pelanggan berkulit sensitif. Selain itu, setiap konsumen diberikan satu ruangan khusus untuk perawatan. "Kami memang mengusung sistem syariah untuk ruangan demi menjaga privasi," imbuhnya.Lantas, sebagai bentuk ekspansi, ia menawarkan kemitraan sejak 2011. Meski belum memiliki mitra, kini Rosita sudah punya dua klinik Bio Beauty di Balikpapan dan Malang. Rosita bilang, selama ini, sudah banyak calon mitra yang tertarik, tapi masih terbeban pada biaya investasi yang cukup besar. Padahal, paket investasi sudah mencakup biaya renovasi dan furniture di klinik.Lihat biaya investasiTertarik menggeluti bisnis ini? Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan, yaitu beautcy clinic senilai Rp 300, lalu paket beauty clinic and spa seharga Rp 450 juta, dan paket one stop beauty clinic dengan investasi Rp 600 juta. Perbedaan ketiganya dari jumlah layanan dan fasilitas yang disediakan. Masing-masing mitra akan mendapatkan renovasi tempat, interior desain, furniture klinik, peralatan lengkap, bahan baku, serta pelatihan karyawan dan dokter. Calon mitra wajib menyiapkan ruangan seluas 75 meter persegi (m²) hingga 100 m². Pihak pusat akan memungut biaya royalti 5% per bulan.Rosita menghitung, setiap bulan, satu gerai bisa menghasilkan omzet berkisar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta, tergantung jenis paket. Dengan target laba bersih sekitar 50%, mitra bisa balik modal sekitar tiga tahun.Pengamat waralaba, Levita Supit menilai, biaya investasi yang dipatok Bio Beauty Skincare terlalu tinggi. Apalagi, omzet yang dijanjikan tak begitu besar. "Sebenarnya sudah banyak klinik kecantikan yang menawarkan investasi dengan biaya lebih murah," tuturnya.Maka, Levita menyarankan, calon mitra untuk lebih teliti dalam hitung-hitungan bisnis klinik kecantikan ini. Menurutnya, jika memang mau, mitra bisa membayar franchise fee saja, lalu menyediakan sendiri perlengkapan klinik sesuai standar Bio Beauty. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News