Kinerja 100 hari, Trump serang media AS



WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump kembali meluncurkan serangan terhadap media AS saat memperingati kinerja 100 harinya di Gedung Putih pada Sabtu (29/4) malam.

Di hadapan para pendukungnya di Pennsylvania, Trump menyatakan dirinya masih tetap memenuhi janji-janji kampanyenya, tanpa mengindahkan kritik 'berita palsu' dari jurnalis 'yang tidak tersentuh'.

Trump menjelaskan, media AS harus diberikan peringkat gagal yang besar dan gendut terkait pemberitaan atas pencapaian kinerja 100 harinya.


Trump lalu memutuskan untuk melewatkan Makan Malam Koresponden Gedung Putih. Hal ini menjadikan Trump sebagai pimpinan AS pertama yang melewatkan acara tersebut sejak terlukanya Ronald Reagan pada 1981 silam.

"Sekelompok besar aktor Hollywood dan media Washington menghibur diri mereka sendiri pada acara makan malam koresponden yang akan sangat membosankan itu," ujar Trump.

Hingga saat ini, hanya mendiang Presiden Reagan yang pernah melewatkan acara makan malam tahunan tersebut. Itu pun karena alasan yang kuat, yakni erluka akibat upaya percobaan pembunuhan atas dirinya.

Koresponden Gedung Putih dari Reuters Jeff Mason menanggapi hal tersebut. Dia membela para jurnalis dan selebriti yang hadir di acara makan malam itu. "Adalah tugas kami untuk melaporkan berdasarkan fakta dan accountable. Kami tidak memberitakan berita palsu. Kami bukan organisasi berita yang gagal, dan kami bukan musuh bagi warga AS," tegasnya.

Kinerja 100 hari Trump banyak diwarnai sejumlah hal yang negatif. Misalnya saja, pada Sabtu pagi, terjadi aksi unjuk rasa untuk menentang kebijakan perubahan iklim Trump.

Selain itu, peringkat persetujuan kepemimpinan Trump melorot hingga ke posisi 40%. Angka ini diyakini sebagai yang terendah dari seluruh Presiden AS di 100 hari kinerjanya.

Kendati demikian, Trump mengataan, kinerja 100 harinya sangat menyenangkan dan sangat produktif. Menurutnya, dia telah mengakhiri pencurian lapangan kerja dan mengembalikannya kembali ke AS dari luar negeri. Trump juga mengklaim telah melonggarkan eksplorasi energi, termasuk menghentikan perang di sektor batubara.

Trump juga bilang, pemerintahan Barack Obama menghasilkan banyak kekacauan, dengan menekankan bahwa dia siap untuk melakukan pertempuran hebat dan akan memenangkan setiap kasusnya.

Terkait kebijakan perubahan iklim, Trump menyatakan akan segera merilis keputusan besar dalam dua pekan ke depan.

Meski Trump mengklaim mempertahankan janjinya, tapi dia gagal untuk memulai konstruksi pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, atau membuat Meksiko membayar untuk itu.

"Kita akan membangun temboknya teman-teman, jangan mencemaskannya," kata Trump.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie