KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Puradelta Lestari Tbk (
DMAS) mencetak kinerja positif sepanjang 2022. Analis memperkirakan prospek DMAS masih bisa berlanjut di tahun ini. Tahun lalu, DMAS membukukan pendapatan sebesar Rp 1,93 triliun, tumbuh 34,1% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,44 triliun. Sementara laba bersih melesat 70,3% menjadi Rp 1,22 triliun. Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki melihat capaian kinerja DMAS tahun lalu cukup bagus. Dia juga menilai capaian ini didorong dari segmen industri sebesar 73% dan komersial 23%.
Untuk tahun ini, diperkirakan prospek DMAS cukup baik seiring dengan permintaan lahan yang masih cukup tinggi. Hanya saja, kinerja DMAS dihadapkan pada tantangan dalam ekspansi.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Klaim Kantongi Permintaan Lahan 90 Hektare Menurut Yaki, ekspansi
lanbank DMAS akan lebih terbatas karena sudah terhimpit. Sebab lokasinya berdekatan dengan lahan properti lain, seperti PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (
KIJA), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (
BEST), dan Grup Lippo. "Akusisi landbank baru akan lebih sulit, jadi perlu strategi berbeda jika DMAS masih ingin ekspansi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/3). Oleh sebab itu, Yaki memperkirakan potensi pertumbuhan kinerja keuangan DMAS tahun ini akan lebih terbatas. "Potensi mungkin sekitar
lower doble digit di 10%-14%," kata dia. Berdasarkan hal tersebut, Yaki merekomendasikan
trading buy DMAS dengan target harga Rp 188 per saham-Rp 190 per saham. Dari kinerja saham, harga DMAS cenderung nyaman di zona hijau dengan kenaikan 9,43% sejak awal tahun. Pada akhir perdagangan Kamis (2/3), harga DMAS ditutup menguat 4,19% ke Rp 174 per saham.
Baca Juga: Permintaan Lahan Industri Puradelta Lestari (DMAS) Cukup Tinggi di Awal Tahun 2023 Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat penguatan DMAS hari ini disertai dengan tingginya volume pembelian. Menurutnya, MACD DMAS berpeluang terjadi
golden cross dengan Stochastic yang masih berpeluang melanjutkan penguatannya. "Namun, waspadai adanya gap di Rp 167-Rp 169," kata dia.
Herditya pun merekomendasikan
buy on weakness DMAS dengan
support di Rp 167 per saham. Sementara
resistance berada pada level Rp 179 per saham. Equity Research Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga senada dengan memberikan rekomendasi
speculative buy. Ini seiring terbentuk
rising window dengan kenaikan volume yang signifikan, atau menandakan indikasi akumulasi
buy agresif menjadi sinyal awal
minor bullish reversal. "Target DMAS di Rp 180-Rp 183," pungkas Alrich. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati