JAKARTA. Kinerja tiga perusahaan sekuritas pelat merah selama kuartal pertama tahun ini jeblok. Di periode tersebut, ketiga sekuritas tersebut, yakni Bahana Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas, berperan sebagai penjamin pelaksana emisi initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk. Mengacu pada laporan keuangan yang diserahkan ke Bursa Efek Indonesia, ketiga sekuritas tersebut merugi akibat penjualan portofolio efek. Bahana mencatatkan kerugian portofolio efek Rp 215,07 miliar. Di pos yang sama, Danareksa Sekuritas mencatatkan kerugian Rp 219,48 miliar, sedangkan Mandiri Sekuritas merugi Rp 91,53 miliar. Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, tidak menyangkal soal kerugian yang dialami Danareksa. "Beban memang ada, itu (kepemilikan saham GIAA) menyebabkan capital lost, tapi secara fundamental aset Garuda berpotensi meningkat," ujar Marciano kepada KONTAN, Kamis (19/5).
Kinerja 3 penjamin IPO Garuda anjlok
JAKARTA. Kinerja tiga perusahaan sekuritas pelat merah selama kuartal pertama tahun ini jeblok. Di periode tersebut, ketiga sekuritas tersebut, yakni Bahana Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas, berperan sebagai penjamin pelaksana emisi initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk. Mengacu pada laporan keuangan yang diserahkan ke Bursa Efek Indonesia, ketiga sekuritas tersebut merugi akibat penjualan portofolio efek. Bahana mencatatkan kerugian portofolio efek Rp 215,07 miliar. Di pos yang sama, Danareksa Sekuritas mencatatkan kerugian Rp 219,48 miliar, sedangkan Mandiri Sekuritas merugi Rp 91,53 miliar. Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, tidak menyangkal soal kerugian yang dialami Danareksa. "Beban memang ada, itu (kepemilikan saham GIAA) menyebabkan capital lost, tapi secara fundamental aset Garuda berpotensi meningkat," ujar Marciano kepada KONTAN, Kamis (19/5).