KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) diprediksi melaju hingga akhir tahun. Ekspansi gerai dan promosi yang dilakukan perseroan menjadi pendorongnya. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Ruth Yesika Simak mengatakan, pada September 2023, ACES mempertahankan pertumbuhan
Same-Store Sales Growth (SSSG) yang kuat, mencapai 10,9% YoY. Angka itu naik signifikan dibandingkan September 2022 yang minus 3,6% YoY dan 10% YoY pada Agustus 2023. Lebih rinci, SSSG di wilayah luar Jawa tumbuh 16,3% YoY pada September 2023. Di luar Jakarta, Jawa mencapai SSSG 8,7% YoY, sementara Jakarta sendiri mengalami pertumbuhan SSSG 7,7% YoY.
Secara kumulatif, hingga September 2023 wilayah luar Jawa menyumbang pertumbuhan sebesar 13,1% YoY, dua kali lipat lebih tinggi dari Jakarta yang mencapai 6% YoY. Di sisi lain, di luar Jakarta, Jawa menunjukkan pertumbuhan terendah, yaitu 4,3% YoY.
Baca Juga: Laba SGRO dan TAPG Turun pada Kuartal III, Simak Rekomendasi Sahamnya Alhasil, sejak awal tahun (
year to date/ YtD) pertumbuhan SSSG perseroan mencapai 7,4% YoY. Angka tersebut melampaui target perseroan. Yesika menilai, pertumbuhan SSSG tersebut didukung oleh ekspansi ACES ke kota-kota
tier-2 dan
tier-3, selaras dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Selain itu, tingginya jumlah pengunjung di bulan September dari libur akhir pekan yang panjang dan liburan sekolah. "Juga didorong berbagai iklan dan promosi dari ACES, seperti Boom Sales, serta produk baru khususnya setelah China
re-opening," paparnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/10). Secara keseluruhan, penjualan indikatif ACES untuk sembilan bulan tahun 2023 sejalan dengan target penjualan Mirae Asset sebesar 73% untuk tahun 2023. Yesika juga mengekspektasikan kinerja di kuartal IV akan menghasilkan pendapatan yang lebih kuat dengan berbagai diskon khusus akhir tahun, seperti penawaran eksklusif, peluang
cashback, dan diskon untuk barang-barang tertentu. "Sebagai catatan, ACES akan menawarkan diskon khusus ini mulai dari 4 Oktober hingga 7 November 2023, sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya," katanya. Namun, Mirae Asset juga mengantisipasi bahwa depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi berdampak pada margin ACES di masa depan. Ia menuturkan, setiap 1% depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya (seperti USD, EUR, CNY, HKD, MYR, KRW) akan menyebabkan penurunan laba sebelum pajak sebesar 0,6%, dengan asumsi variabel lain tetap. Tahun ini ACES juga mencatat memiliki utang valas yang jatuh tempo sebesar US$161.804 dan ¥406.920. Yesika menilai, hal tersebut masih dapat dikelola oleh perusahaan meskipun akan
slash margins dari ACES yang juga tetap
manageable. Baca Juga:
Intip Rekomendasi Saham Bank Besar yang Cetak Kinerja Moncer di Kuartal III-2023 Kami memperkirakan akan adanya
impact negatif dari depresiasi rupiah saat ini untuk satu atau dua kuartal ke depan mengingat rupiah yang sudah terdepresiasi lebih dari 2% YtD, yang mana 45% dari COGS ACES USD-
dominated," terangnya. Meski demikian, untuk tahun ini Mirae Asset masih mempertahankan proyeksi kinerja ACES. Pendapatan ACES diperkirakan bertumbuh 12% YoY menjadi Rp 7,59 triliun dan laba bersih bertumbuh 11% YoY ke Rp 737 miliar. Hal yang mendukung adalah perbaikan dari sisi pendapatan dan efisiensi yang dilakukan oleh emiten. Di samping itu penambahan toko baru sebanyak 13 gerai dan peningkatan SSSG menjadi pendorong bagi estimasinya.
"Kami masih merekomendasikan ACES dengan
trading buy dengan target harga Rp 950," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi