KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (
ADMR) mencatat peningkatan produksi batubara 66% pada semester 1 2023 menjadi 2,54 juta ton. Sejalan dengan itu, volume penjualan ADMR melonjak 42% menjadi 1,82 juta ton. Peningkatan produksi dan volume penjualan batubara ADMR menunjukkan operasionalnya tetap positif di tengah tren penurunan harga batubara
Baca Juga: Service Charge Mall Naik, Begini Suasat Matahari Department Store (LPPF) Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, permintaan batubara tetap meningkat di semester II/2023. Kenaikan permintaan ditopang oleh pemulihan ekonomi global, terutama dari negara-negara maju. Namun, harga batubara di tahun ini tidak akan setinggi harga di tahun lalu. Nafan juga memandang positif pengembangan smelter aluminium ADMR.
Ia bilang, segmen aluminium akan memberikan
multiplier effect bagi kinerja ADMR dalam rangka mengakselerasi hilirisasi. Segmen alumunium juga akan mampu menggenjot
top line dan
bottom line serta menciptakan nilai tambah ADMR.
Baca Juga: Volume Produksi & Penjualan Naik Pesat, Simak Rekomendasi Saham Adaro Minerals (ADMR) Nafan merekomendasikan akumulasi ADMR dengan target jangka panjang Rp 1.305 per saham.
Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo menyukai ADMR karena emiten ini punya eksposur luas terhadap pasar batubata metalurgi dalam jangka panjang. Di samping itu, sebagai anak usaha, ADMR menjadi bagian sentral Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ke energi hijau. Karena itu, Axel merekomendasikan buy ADMR dengan target harga Rp 1.400 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli