Kinerja ADRO akhir September 2014 melempem



JAKARTA. Laba bersih PT Adaro Energy Tbk (ADRO) anjlok 29% menyusul masih tidak menentunya kondisi pasar batubara dunia. Meningkatnya volume penjualan batubara perseroan tidak cukup kuat mendongkrak kenaikan pendapatan yang signifikan. 

Pendapatan usaha bersih ADRO hanya naik 3% dari US$ 2,43 miliar menjadi US$ 2,43 miliar per akhir September 2014. Volume penjualan dan produksi batubara ADRO sepanjang sembilan bulan pertama masing-masing naik 8%.

Volume penjualan naik dari 39,1 metrik ton (MT) menjadi 42,4 MT. Sementara volume produksi naik dari 38,7 MT menjadi 41,9 MT. Namun, kata Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO harga jual rata-rata merosot sekitar 5% year-on-year (yoy). 


Sementara itu, total kewajiban, khususnya utang berbunga perseroan meningkat. Total kewajiban ADRO naik dari US$ 3,55 miliar menjadi US$ 4,14 miliar. Sedangkan, total utang berbunga perseroan bertambah 23,47% menjadi US$ 2,84 miliar. 

Garibaldi atau yang akrab disapa Boy ini memperkirakan, harga batubara (akan) mendapatkan tekanan sampai tahun 2015 karena pasar masih mengalami kelebihan pasokan. 

Kami melanjutkan fokus perusahaan pada kesempurnaan operasi, peningkatan efisiensi, pengeluaran modal dengan tepat dan memastikan keandalan pasokan bagi para pelanggan." ujar boy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia