KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (
AGII) mengaku efek pandemi Covid-19 dan perlambatan ekonomi cukup mempengaruhi bisnisnya sepanjang tahun 2020 berjalan. Namun demikian, kinerja AGII dipandang masih tergolong tahan banting di tengah berbagai tantangan bisnis tersebut. Asal tahu saja, penjualan bersih AGII turun 2,48% (yoy) menjadi Rp 1,57 triliun hingga kuartal III-2020. Di saat yang bersamaan, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AGII turun 59,81% (yoy) menjadi Rp 29,52 miliar. Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono menyampaikan, selama periode 2016—2019 penjualan AGII sebenarnya mampu tumbuh dua kali lipat di atas pertumbuhan ekonomi nasional atau gross domestic bruto (GDP).
Selama sembilan bulan pertama 2020, GDP nasional terkikis 3%--15% di beberapa sektor industri. Kinerja AGII pun masih terselamatkan karena hanya mengalami penurunan penjualan 2,48% per kuartal tiga lalu. Dia juga menyebut, perbaikan kinerja AGII sudah mulai tampak pada kuartal III-2020. Pada saat itu, penjualan AGII tumbuh sekitar 12,5% (qoq) dibandingkan kuartal II-2020. “Seluruh segmen bisnis kami berhasil bangkit, termasuk penjualan gas ke pelanggan sektor kesehatan dan infrastruktur,” imbuh dia dalam paparan publik virtual, Kamis (3/12). Manajemen AGII pun terus berupaya keras untuk kembali meningkatkan kinerjanya hingga akhir tahun nanti meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) pastikan kegiatan operasional tetap jalan di masa pandemi Kinerja AGII sejauh ini sangat terbantu oleh bisnis di sektor kesehatan yang notabene permintaannya sedang meningkat seiring adanya pandemi Covid-19. AGII telah berkontribusi terhadap beberapa proyek pemerintah di sektor kesehatan. Dalam hal ini, AGII menyediakan suplai produk gas medis untuk beberapa rumah sakit rujukan Covid-19, termasuk Wisma Atlet yang kini disulap menjadi tempat penanganan pandemi serta rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau. “Kami juga menyediakan perlengkapan medis dan layanan instalasi untuk menopang sektor kesehatan,” ujar Rachmat. Modal AGII untuk berkontribusi dalam penyediaan produk gas di sektor kesehatan jelas sangat mumpuni. Pasalnya, AGII merupakan pemain besar di sektor tersebut dengan pangsa pasar sekitar 75%--80%. Walau demikian, Rachmat memastikan bahwa AGII tidak bergantung pada pelanggan dari sektor kesehatan saja. AGII masih memiliki sejumlah pelanggan lain dari sektor ritel, barang konsumsi, infrastruktur, dan manufaktur lainnya. Secara umum, tidak ada satu segmen pelanggan AGII yang memiliki kontribusi lebih dari 30% dari total pendapatan perusahaan. “Basis pelanggan yang terdiversifikasi sangat membantu kinerja AGII di masa penuh tantangan,” ungkap Rachmat.
Manajemen AGII belum bicara banyak terkait proyeksi kinerja keuangan di tahun 2021. Namun, Manajemen AGII tetap berprinsip untuk terus berpikir secara jangka panjang. Direktur Aneka Gas Industri Imelda Mulyani Harsono mengatakan, pandemi Covid-19 membuat AGII banyak belajar sekaligus mengevaluasi berbagai strategi bisnisnya. Beberapa langkah sudah dan akan terus ditempuh oleh AGII, seperti fokus pada efisiensi biaya-biaya pengeluaran, evaluasi terhadap risiko usaha, hingga meningkatkan penggunaan teknologi berbasis digital dalam bisnis. “Kami terus mengeksplorasi inovasi pengembangan bisnis dan customer solutions,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .