KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan lahan industri PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) laris manis diserbu investor. Pendapatan berulang dari bisnis minyak bumi dan kimia dasar juga masih sangat menjanjikan. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy melihat, kinerja keuangan AKRA yang kuat berkat kontribusi signifikan dari segmen kawasan industri. Segmen penjualan lahan industri terus menyumbangkan lonjakan pendapatan. Pendapatan dari segmen kawasan industri AKRA pada kuartal ketiga tercatat sebesar Rp 290 miliar yang melesat 343% qoq dari kuartal sebelumnya yakni Rp 65 miliar. Alhasil, dari periode Januari hingga September, penjualan lahan AKRA terpantau sebesar Rp 903 miliar atau melonjak 341%yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Oleh karena itu, Robertus mengatakan, berkat kontribusi yang lebih besar dari bisnis Kawasan Industri dengan profitabilitas lebih tinggi sukses mendorong EBITDA dan laba bersih konsolidasi AKRA masing-masing tumbuh 11% dan 9% menjadi Rp 2,4 triliun dan Rp 1,7 triliun hingga kuartal III-2023. Ini sedikit menutupi penurunan pendapatan AKRA sekitar 13%yoy menjadi Rp 30 triliun dari periode Januari – September 2023.
Baca Juga: Kinerja AKRA Terdongkrak Penjualan Lahan Industri, Cermati Rekomendasi Analis “Kinerja keuangan yang kuat menyusul kontribusi signifikan dari segmen kawasan industri,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11). Menurut Robertus, AKRA berpotensi mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun dari segmen kawasan industri saja pada kuartal IV-2023. Hal itu menyusul adanya penjualan lahan AKRA kepada Hebang yaitu perusahaan asal China seluas 67 hektare (Ha) sebelum akhir tahun ini di Kawasan Industri Gresik (JIIPE). Sebelumnya, AKRA telah menjual lahan industri ke perusahaan kimia asal Amerika sekitar 10 Hektare (Ha). Pada kuartal pertama tahun ini, AKRA menjual tanah seluas 19,6 Ha kepada Hailiang Group dari China. Robertus ke depannya melihat AKRA dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar dari penjualan lahan industri, mengingat Kawasan Industri Gresik (JIIPE) adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan terintegrasi dengan pelabuhan yang membuatnya menarik. Setidaknya hal itu terlihat dari langkah AKRA yang baru saja menandatangani surat komitmen dengan perusahaan dari Tiongkok yang berbasis di Hong Kong pada 17 Oktober 2023. Perusahaan luar negeri itu akan membeli sejumlah tanah dalam jumlah besar di JIIPE untuk pengembangan produk Energi Baru. “Kami memperkirakan perusahaan akan terus menjual lebih banyak tanah pada tahun depan,” kata Robertus. Mirae Asset memproyeksikan, segmen Kawasan Industri AKRA akan berkontribusi sebesar 27,2% terhadap Laba Sebelum Pajak konsolidasinya sampai akhir tahun ini dari hanya 14,6% hingga kuartal ketiga 2023. Oleh karena itu, Robertus menyatakan bahwa proyeksi laba bersih AKRA tahun 2023 dikerek lebih tinggi menjadi Rp 2,9 trilun dibandingkan rata-rata konsensus saat ini sebesar Rp 2,7 triliun. Analis CGS CIMB Sekuritas Bob Setiadi mengamati, gross profit margin (GPM) atau margin kotor AKRA naik menjadi 10,5% per kuartal III-2023 berkat penjualan lahan, serta adanya perbaikan margin dalam segmen bisnis perdagangan dan distribusi menjadi 9,5% dibandingkan 7,9% pada kuartal kedua 2023. Di samping kesuksesan penjualan lahan, AKRA mempertahankan solidnya kinerja perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Kimia Dasar. Volume penjualan keduanya sejalan dengan perkiraan CGS CIMB Sekuritas yaitu masing-masing sebesar 69% dan 74%, hingga periode kuartal III-2023. Bob menuturkan, prospek kinerja AKRA hingga akhir tahun ini bakal didukung pembelian lahan dari investor Hong Kong untuk sebidang tanah di JIIPE. Selain itu, panduan pengelolaan minyak bumi sekitar 2,8 juta KL-2,9 juta KL untuk tahun 2023 dan penjualan volume bahan kimia dasar sebesar 1,7 metrik ton.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Yakin Bisa Penuhi Target Laba, Simak Rekomendasi Sahamnya “Kami pikir investor belum sepenuhnya memperhitungkan tingginya penjualan tanah di JIIPE dan potensi pendapatan berulang dari layanan utilitas,” ungkap Bob dalam riset 26 Oktober 2023.
Tak kalah menarik, Bob menyoroti AKRA layak dikoleksi karena rencana pembagian dividen interim kedua sebesar Rp 25 per saham yang akan dibayarkan pada 15 November 2023. Sebelumnya, AKRA sudah membagikan dividen pertama sebesar Rp 50 per saham pada Agustus 2023 untuk tahun ini. Robertus berujar, pembagian dividen interim kedua AKRA tersebut karena kinerja yang solid. Adapun cum date dividen interim kedua AKRA dilakukan pada tanggal 2 November 2023. Robertus masih mempertahankan rekomendasi Beli untuk AKRA, dengan target harga sebesar Rp 1.780 per saham. Sementara itu, Bob merekomendasikan Tambah (Add) saham AKRA dengan target harga sebesar Rp 1,650 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi