KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) masih di jalur positif. AKRA berpotensi menutup akhir tahun dengan lonjakan pendapatan dari penjualan lahan industri. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan mengatakan, AKRA tetap berada di jalur pertumbuhan meski melewati kuartal ketiga yang cukup lesu. Laporan keuangan AKRA kuartal III-2023 menunjukkan pendapatan sebesar Rp 10 triliun lebih besar dibandingkan dua kuartal sebelumnya, namun masih lebih rendah 19% secara tahunan.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Yakin Target Laba tercapai, Simak Rekomendasi Sahamnya “Penurunan secara tahunan ini terutama disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata (ASP) minyak bumi dan bahan dasar kimia. Kuartal yang lesu karena ASP yang lebih rendah,” ungkap Farras dalam riset tertanggal 30 Oktober 2023. Di sisi lain, Farras menyoroti, segmen kawasan industri AKRA menghasilkan kontribusi besar terhadap laba kotor konsolidasi mencapai Rp 474 miliar atau bertumbuh 237% yoy yang berkontribusi sekitar 16% dari laba kotor konsolidasi hingga kuartal ketiga. Adapun dari periode Januari – September 2023, AKRA meraih laba bersih senilai Rp 1,71 triliun, naik 9,61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian laba bersih itu di saat pendapatan AKRA merosot sekitar 13%yoy menjadi Rp 29,98 triliun.
Farras melihat pendapatan kuartalan yang substansial pada AKRA. Ini menunjukkan bahwa emiten penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) ini berada di jalur yang benar menuju hasil yang sangat baik.
Pandangan positif terhadap AKRA didasarkan pada kemampuan perusahaan itu mendongkrak pendapatan melalui penjualan tanah di Kawasan Industri Gresik (JIIPE) pada kuartal IV -2023, seperti yang telah dilakukan dari awal tahun ini.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Yakin Bisa Penuhi Target Laba, Simak Rekomendasi Sahamnya AKRA dijadwalkan akan menyelesaikan penjualan lahan kepada Hebang yaitu perusahaan asal China seluas 67 hektare (Ha) sebelum akhir tahun ini di JIIPE. Segmen penjualan lahan industri telah menyumbang sekitar 16% terhadap laba kotor AKRA, meski hanya berkontribusi 3% dari total pendapatan.
Editor: Noverius Laoli