KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) atau Antam pada kuartal I 2024 dihadapkan pada tantangan perizinan, kondisi geopolitik-ekonomi global, serta fluktuasi harga komoditas. Meski begitu, Antam berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 210,59 miliar. Capaian produksi dan penjualan pada komoditas utama ANTAM mendukung capaian
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 527 miliar. Sementara, Antam mencatatkan profitabilitas capaian laba kotor sebesar Rp 250,75 miliar. Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan, saat ini dunia tengah dihadapkan pada masalah global, yaitu ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah dan ekonomi global yang melambat.
Baca Juga: Belum Pasti Kapan The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Emas Tertahan "Kinerja Antam masih di batas wajar. Menurut saya paling penting adalah harga komoditas ke depan yang masih tertekan oleh prospek suku bunga The Fed yang semakin mundur dari pemangkasan suku bunga. Tentunya pemulihan global akan bisa mendongkrak Antam, perkiraan mungkin di awal 2025," ungkap Lukman dalam keterangannya, Kamis (2/5). Lukman mengatakan, baik The Fed dan juga situasi Timur Tengah yang membaik akan membuat perekonomian membaik. "Hal itu akan berdampak pula pada kinerja Antam ke depan," pungkas Lukman. Untuk diketahui, penurunan biaya beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 sebesar 4% atau sebesar Rp8,37 triliun dari capaian periode sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar Rp8,74 triliun. Capaian total penghasilan lain-lain, bersih Antam sepanjang kuartal I 2024 tercatat sebesar Rp576,98 miliar, tumbuh signifikan 177% (YoY) dari capaian sebelumnya Rp208,21 miliar.
Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Naik Pasca Pertemuan FOMC The Fed Di samping itu, capaian nilai laba bersih per saham dasar Antam tercatat sebesar Rp9,92 per saham dasar. Pada kuartal I 2024, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan Antam dengan proporsi 89% terhadap total penjualan Antam sebesar Rp7,67 triliun. Nilai penjualan emas, tumbuh 9% dari capaian penjualan emas pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,01 triliun. Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 166 kg. Sementara itu, volume penjualan logam emas sebesar 7.112 kg. Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk emas batangan tematik seri Imlek tahun 2024 Masehi/2575 Kongzili dengan desain tiga dimensi (3D) dan produk emas tematik baru Idul Fitri 2024/1445 Hijriah. Emas batangan Imlek Shio Naga menjadi pionir produk emas tiga dimensi di Indonesia dengan motif naga kayu di bagian sisi depan sesuai dengan shio pada tahun 2024. Sementara, desain kemasan Emas Idulfitri 2024/1445 Hijriah menggambarkan keunikan dan keistimewaan produk dengan menggabungkan estetika tradisional dan fungsionalitas modern.
Baca Juga: Antam (ANTM) Tegaskan Komitmen Kelola Sumber Daya Manusia Unggul Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) dengan proporsi 6% terhadap total penjualan pada kuartal I 2024, mencapai Rp552,49 miliar. Antam mencatatkan volume produksi feronikel pada kuartal I 2024 sebesar 4.789 ton nikel dalam feronikel (TNi), mencapai 88% dari capaian kuartal I 2023 sebesar 5.437 TNi. Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan feronikel direncanakan mulai terealisasi di triwulan kedua tahun 2024. Volume produksi bijih nikel konsolidasian Antam mencapai 1,44 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel konsolidasian Antam pada kuartal I 2024 yang ditujukan untuk permintaan di pasar domestik sebesar 1 juta wmt. Pada kuartal I 2024, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi sebesar 4% terhadap total penjualan Antam dan nilai penjualan mencapai Rp351,26 miliar. Nilai penjualan Segmen Bauksit dan Alumina pada kuartal 1 2024, tumbuh 8% dari capaian pada kuartal I 2023 sebesar Rp326,50 miliar.
Baca Juga: Grup MIND ID Kompak Bantu Pemerintah Perangi Stunting Antam juga mencatatkan volume produksi bijih bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 153 ribu wmt. Pada tahun 2024, Perusahaan berfokus pada pengembangan penjualan bauksit di dalam negeri. Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit direncanakan terealisasi mulai triwulan kedua tahun 2024. Sementara itu volume produksi produk alumina pada 1Q24 mencapai 24.753 ton alumina. Pada kuartal I 2024, capaian penjualan alumina mencapai 38.862 ton alumina, meningkat 18% jika dibandingkan volume penjualan alumina pada tahun sebelumnya sebesar 33.069 ton alumina. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto