KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) membukukan kenaikan laba yang signifikan di tengah penjualan yang tertekan. Mengutip laporan keuangannya, ERAA mengantongi penjualan Rp 23,17 triliun hingga kuartal III 2020. Jumlah itu turun tipis 1,86% secara
year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 23,61 triliun. Sementara, laba bersih ERAA mencapai Rp 295,12 miliar. Realisasi ini naik signifikan 78,21% yoy dari sebelumnya Rp 165,6 miliar. Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengamati, penjualan ERAA terkikis tipis karena tertolong segmen voucer dan aksesoris yang mendapat katalis positif dengan adanya momentum
work from home (WFH).
Selain itu, konsep penjualan
omni channel dinilai mampu menopang penjualan karena memudahkan konsumen untuk berbelanja dengan mematuhi protokol yang ada. Mengutip dari laporan keuangan ERAA, segmen voucher berkontribusi hingga Rp 3,18 triliun terhadap total penjualan bersih. Jumlah tersebut naik 8,9% yoy dari sebelumnya Rp 2,92 triliun. Sementara itu, segmen aksesoris dan lain-lain bertumbuh 10,67% yoy menjadi Rp 1,66 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun.
Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Erajaya Swasembada melesat 78% hingga kuartal III-2020 Adapun segmen lain yang turut berkontribusi terhadap penjualan ERAA adalah penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya yang meningkat 15,24% yoy menjadi Rp 1,01 triliun dari sebelumnya Rp 876,58 miliar. Dari sisi laba, menurut Putu, ERAA terdorong keuntungan kurs mata uang asing. Mengutip laporan keuangannya, akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan memang meningkat menjadi Rp 24,74 miliar dari sebelumnya Rp 2 miliar.
Baca Juga: Pendapatan naik, kinerja Erajaya Swasembada (ERAA) ciamik hingga kuartal III-2020 Adapun hingga akhir tahun 2020, Putu memperkirakan ERAA akan mampu mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi
top line maupun
bottom line. "Kami mengekspektasikan ERAA mampu mencatatkan pertumbuhan
mid single digit untuk pendapatan dan
double digit untuk laba bersihnya," kata Putu kepada Kontan.co.id, Senin (2/11). Pertumbuhan kinerja ini terdorong peluncuran produk baru dari beberapa merek
smartphone, seperti salah satunya iPhone, yang diharapkan dapat meningkatkan
average selling price (ASP). Selain itu, adanya gaya hidup yang baru menjadi katalis positif untuk permintaan produk-produk IOT seperti halnya
smartwatch. Melihat kinerja sejauh ini dan prospeknya untuk terus bertumbuh ke depan, investor direkomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 2.000. Sementara secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat harga saham ERAA masih berpeluang menguat dalam jangka waktu dekat. Pertimbangannya, pergerakan harga saham ERAA hari ini yang menguat cukup signifikan 2,6% dan volumenya perdagangannya pun naik cukup tinggi dibanding hari sebelumnya.
Baca Juga: Demi Mempertahankan Momentum, Erajaya Swasembada (ERAA) Memacu Ekosistem Online Hingga akhir tahun, penguatan harga diprediksi masih akan terjadi tetapi cenderung terbatas. Adapun sentimen yang akan mengerek adalah masih berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ada juga sentimen dari
work from home (WFH) yang bisa mendorong penjualan. "Investor bisa
buy on weakness saja untuk ERAA dengan target harga terdekat di Rp 2.000 dahulu," kata dia, Senin (2/11). Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan hari ini Senin (2/11), saham ERAA berada di harga Rp 1.790. Adapun harga saham ini tercatat menguat hingga 58,41% sepanjang enam bulan terakhir. Sementara sejak awal tahun, harga sahamnya terkikis tipis 0,28%.
Baca Juga: Kinerja Erajaya (ERAA) bakal mentereng di semester II, analis sarankan buy Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana