KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (
ASII) mencatatkan laba bersih Rp 25,69 triliun hingga kuartal III 2023. Raihan itu naik 10,11% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 23,33 triliun. Pendapatan ASII hingga kuartal III 2023 naik 8,8% ke Rp 240,9 triliun. Raihan itu naik 8,8% dari periode sama di tahun lalu sebesar Rp 221,3 triliun. Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja 9 bulan pertama ASII mengalami peningkatan di seluruh lini bisnis, kecuali UNTR. Hal ini akibat dari penurunan harga acuan batu bara dan agribisnis. Namun, kinerja ini menumbuhkan rasa optimis bagi ASII bahwa pertumbuhan kinerja akan terus terjadi di tahun 2023 dan 2024.
“Kami berharap kinerja di 9 bulan pertama 2023 bisa diteruskan hingga akhir 2023 dan 2024, meskipun situasi tengah tidak terlalu mendukung sampai dengan 3 bulan belakangan. Tapi, semoga bisa kita kelola dengan baik,” tuturnya.
Baca Juga: Bukukan Kinerja Ciamik, Cermati Rekomendasi Saham Astra International (ASII) Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, peningkatan laba ASII diakibatkan kenaikan volume penjualan kendaraan dan bisnis pembiayaan, serta infrastruktur dan logistik. Menurut Cheril, kinerja ASII pada kuartal IV 2023 akan cenderung stagnan, bahkan melemah. “Sebab, hingga kuartal III 2023 pertumbuhan kinerja ASII lumayan signifikan, khususnya dari penjualan kendaraan yang kontribusinya relatif besar terhadap pendapatan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (14/11). Kenaikan suku bunga pada kuartal III 2023 ini dan ketidakpastian global, yang tercermin dari penurunan pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal III 2023, juga jadi sentimen negatif yang menahan kinerja ASII. “Di sisi lain, inovasi ASII untuk memperbanyak model BEV 4W juga berpotensi menjaga penjualan tetap stabil,” ungkapnya.
Cheril pun merekomendasikan
hold untuk ASII dengan target harga Rp 5.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi