Kinerja Asuransi Perjalanan Positif Berkat Pertumbuhan Perjalanan Wisatawan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan daya beli masyarakat dan lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia tak serta-merta berdampak besar terhadap tingkat wisatawan yang bepergian. Inilah yang menyebabkan asuransi perjalanan masih mencatatkan tren yang positif. 

PT Asuransi Simas Insurtech yang mencatatkan pendapatan premi mencapai Rp 17,4 miliar pada Oktober 2024. Angka ini tumbuh hampir 75% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana menjelaskan, pendapatan premi asuransi perjalanan Sinas Insurtech naik karena perusahaan terus melakukan beberapa partnership baru dengan online travel portal, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli produk ini. 


“Padahal, di semester pertama tahun 2024, asuransi perjalanan di Simas Insurtech sempat mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu penyebabnya memang karena melemahnya daya beli masyarakat,” ungkap Teguh kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11). 

Baca Juga: Premi Asuransi Kendaraan Simas Insurtech Turun 10% Hingga Oktober 2024

Teguh menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan premi asuransi perjalanan di Simas Insurtech bisa mencapai hingga Rp 30 miliar. 

Untuk mencapai pendapat premi tersebut, Teguh bilang, pihaknya melakukan sejumlah strategi antara lain melakukan upaya inovasi produk asuransi perjalanan. Kemudian, berusaha untuk mengemas biaya asuransi yang lebih murah agar bisa mengikuti tren gaya hidup kekinian kaum milenial dan gen Z. 

“Serta strategi yang kami sedang lakukan yakni, bagaimana meningkatkan literasi masyarakat tentang manfaat asuransi perjalanan dan terus meningkatkan kerja sama dengan banyak travel agent,” imbuhnya. 

Baca Juga: Langkah Cerdas Hemat Biaya Pelesiran

Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) juga mencatatkan kinerja yang positif pada asuransi perjalanan. Hal ini tercermin dari pendapatan premi asuransi perjalanan hingga Oktober 2024, yang tumbuh 70% secara year on year (YoY). 

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat memprediksi, premi pendapatan asuransi perjalanan akan meningkat lagi hingga akhir 2024. Pasalnya, momen liburan akhir tahun akan menjadi faktor positif bagi perusahaan dalam memasarkan asuransi perjalanan, karena intensitas masyarakat dalam melakukan perjalanan akan meningkat, baik domestik maupun internasional. 

“Tentunya Tugu Insurance optimistis, hal tersebut akan berpengaruh pada penjualan produk perjalanan dari Tugu Insurance yaitu t travella,” kata Tatang kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11). 

Teguh mengatakan bahwa saat ini produk asuransi perjalanan Tugu Insurance didominasi bersumber dari asuransi perjalanan untuk haji dan umrah atau t travella syariah dan ada sebagian masyarakat yang menggunakan momentum liburan akhir tahun untuk melakukan perjalanan ibadah, termasuk melakukan ibadah umrah. 

Baca Juga: Asuransi Perjalanan Masih Hadapi Sejumlah Tantangan untuk Genjot Kinerja Diakhir 2024

Dengan kinerja asuransi perjalanan haji dan umrah yang senantiasa tumbuh ini, Tugu Insurance tentu melakukan sejumlah strategi agar terus meningkatkan premi, antara lain adalah dengan mengoptimalkan kerja sama yang dilakukan dengan para strategic partners. 

“Kerja sama ini dilakukan dengan asosiasi travel agent umrah, serta kerja sama dengan berbagai perusahaan penyelenggara ibadah umrah di seluruh wilayah Indonesia,” kata dia. 

Tak hanya itu, Tatang mengatakan bahwa Tugu Insurance juga melakukan sejumlah inovasi proses digital untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Menurut dia, dengan layanan penerbitan polis yang cepat, serta proses klaim yang simple, Tugu Insurance percaya penjualan asuransi perjalanan akan mencapai target yang diharapkan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan nasional pada September 2024 mencapai 83,36 juta perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 9,86% bila dibandingkan dengan Agustus 2024 dan naik 38,58% bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Harga Pangan di Sulawesi Selatan, 10 November 2024: Bawang Merah & Minyak Goreng Naik

Menarik Dibaca: Penyebab Sinyal Wi-Fi Lambat, Salah Cara Memasang Router

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati