Kinerja Baik, BUMN Tetap Dukung Lima Direksi ISAT



JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan terus mendukung lima direksi yang duduk di jajaran direksi Indosat. Menurut Menteri BUMN Sofyan Djalil, para direksi pemerintah itu memiliki kinerja yang baik. "Jadi kami mendukung saja," kata Sofyan kepada wartawan hari ini (8/8) di Jakarta. "Saat ini, direksi dari pemerintah belum perlu diganti," imbuhnya.

Adapun lima orang pemerintah yang duduk di jajaran direksi Indosat saat ini adalah Johnny Swandi Swam sebagai Direktur Utama, Wahyu Wijayadi sebagai Direktur Corporate Service, Guntur Siboro sebagai Direktur Marketing, Fadzri Santosa sebagai Direktur Marketing wilayah Jabotabek, dan Syakieb Ahmad Sungkar sebagai Direktur Regional Sales. Sedangkan pihak Singapore Technologies Telemedia (STT), hanya mengirim empat perwakilannya di jajaran direksi ISAT.

Sekretaris Perusahaan ISAT Strasfiatri Auliana dalam laporannya bilang, rencana perombakan direksi itu akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RPUSLB) yang akan digelar pada 25 Agustus 2008. "Agenda tunggal RUPS itu adalah persetujuan atas perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan," ujarnya. Nah, dalam RUPSLB itu pula  Qtel hendak mengganti posisi direksi yang kini dipegang oleh STT.


Perlu diketahui, adanya perombakan susunan dewan komisaris dan direksi ISAT tersebut, memang diajukan oleh Qatar Telecom (Qtel) sebagai pemegang saham baru ISAT. Permintaan itu disampaikan Qtel melalui Indonesia Communication Limited (ICL) kepada Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam sebelum RUPSLB yang dilaksanakan Senin (14/7) lalu. Saat ini, Qtel menguasai 100% saham ICL yang sebelumnya dimiliki Singapore Technologies Telemedia (STT). Maka, porsi kepemilikan saham ISAT kini terdiri dari pemerintah sebesar 14,3%, ICL sebesar 40,8%, dan sisanya dimiliki publik sebesar 44,9%.

Masih berkaitan dengan pergantian direksi tersebut, Sofyan menandaskan, keputusan itu tetap diserahkan pada hasil RUPSLB pada 25 Agustus nanti. "Meskipun hanya memiliki 14,3%, kita masih bisa mengajukan nominasi," ujarnya. Sofyan berharap, setelah pergantian direksi itu kinerja ISAT semakin baik dan cemerlang.

Sekadar mengingatkan, seperti ditulis KONTAN sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu menegaskan, pemerintah tetap akan menempatkan direktur utama dan seorang komisaris di manajemen ISAT. "Jatah ini tidak akan diganggu. Sisanya memang jatah mereka untuk menempatkan direksi baru," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie