Kinerja bank asing lumayan ciamik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sia-sia banyak bank asing yang melebarkan sayapnya ke negeri ini. Bank asing sepanjang enam bulan pertama 2018 membukukan performa yang ciamik.

Salah satu yang mencatat kinerja positif adalah bank asal Singapura, PT Bank OCBC NISP Tbk. Sepanjang semester I 2018, OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, tumbuh 18% dibandingkan hasil yang dicetaknya di periode sama tahun lalu, Rp 1,1 triliun.

Peningkatan laba bersih bank milik Grup OCBC ini ditopang oleh kenaikan realisasi kredit perseroan. Tercatat, kredit OCBC NISP tumbuh 16% year on year (yoy) per Juni 2018 menjadi Rp 116,9 triliun dibandingkan posisi di tahun sebelumnya, yaitu Rp 100,6 triliun.


Sejalan dengan pertumbuhan kredit, OCBC NISP juga berhasil mempertahankan pertumbuhan DPK sebesar 13% yoy dari Rp 106,2 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 120,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2018.

Bank ini juga berhasil mencatatkan rasio rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 1,8%. Angka itu turun dari posisi tahun lalu, yaitu 1,88%. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan sampai akhir tahun, bank OCBC NISP memproyeksikan rata-rata pertumbuhan 10%.

Sementara Citibank Indonesia selama semester I 2018 mencatatkan pertumbuhan kredit cukup deras, yaitu 19% secara yoy menjadi Rp 47,5 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Citibank juga ikut terkerek naik 15% yoy menjadi Rp 58,25 triliun.

Namun Citibank kudu hati-hati, seiring dengan pertumbuhan kredit, laju NPL perseroan ikut mengalami peningkatan. Per akhir semester I 2018 NPL Citibank Indonesia ada di level 2,34%, atau naik dari posisi NPL di tahun sebelumnya, yaitu 2,26% gross.

CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi masih optimis di semester II 2018 permintaan kredit masih tetap terbuka. Citibank juga tidak merevisi target pertumbuhan kredit dan DPK sebesar 8% pada tahun ini. "Kami masih dalam posisi yang baik," ujar Batara.

Namun ada juga yang mencatat penurunan laba bersih, seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Laba bersih bank itu di semester pertama tahun ini turun 1,37% year-on-year menjadi Rp 2,01 triliun.

Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan penurunan laba bersih terjadi karena turunnya portofolio mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi