KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) anjlok 25,2% secara
year on year (yoy), tetapi naik 91,5% secara
quarter on quarter (qoq) di kuartal satu 2021 menjadi Rp 5,9 triliun.
Head of Equity Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma, dalam risetnya yang dirilis pada 29 April 2021 menilai bahwa pencapaian di kuartal satu ini cukup baik. Terutama didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mampu naik sebanyak 12,5% secara yoy, dibandingkan dengan kuartal empat 2020 yang masih mencatatkan penurunan 7,4% secara yoy.
Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Senin 3 Mei 2021, cek sebelum tukar valas Walaupun demikian, pendapatan non bunga turun tipis 1,6% secara yoy dan diikuti kenaikan biaya operasional sebesar 14,5% secara yoy, sehingga laba sebelum provisi dan pajak penghasilan (PPOP) hanya tumbuh 1,8% secara yoy. Penurunan laba bersih dibanding kuartal satu tahun lalu menurut Suria dikarenakan kenaikan biaya provisi sebesar 55,4% secara yoy menjadi Rp 5,4 triliun, walaupun di secara qoq turun 24,9%. Di kuartal satu, BMRI mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi sebesar 9,1% secara yoy, atau 10,3% secara qoq, Suria menilai hal ini didorong oleh Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang tumbuh 90,8% secara qoq, sedangkan bank oly tumbuh 2% secara qoq.
Untuk kredit anak usaha, secara yoy tumbuh sebanyak 76,6%, sedangkan untuk kredit korporasi terkontraksi -2,0% secara yoy, walau mengalami peningkatan 3,2% secara qoq. Untuk kredit komersial dan kredit UKM masing-masing tumbuh sebanyak 5,5% dan 4,5% secara yoy.
Baca Juga: Kapan kartu debit magnetik BNI diblokir? Ini informasinya Editor: Noverius Laoli